Insiden Kekerasan di Tepi Barat Tewaskan 14 Orang

Asap terlihat membumbung tinggi akibat ledakan selama operasi militer Israel di kamp pengungsian Nur Shams, dekat kota Tulkarem, Tepi Barat, 20 April 2024. (Foto: AP)

Pihak berwenang Palestina, Sabtu (20/4), mengatakan pasukan Israel membunuh 14 warga Palestina dalam serangkaian penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki. Selain itu, seorang sopir ambulans juga terbunuh saat ia mencoba menjemput orang-orang yang terluka tersebut akibat serangan terpisah yang dilakukan oleh para pemukim Yahudi.

Pasukan Israel memulai serangan panjang pada Jumat (19/4) dini hari di daerah Nur Shams, dekat Kota Tulkarem di Palestina. Baku tembak dengan pasukan bersenjata Palestina terus berlangsung hingga Sabtu (20/4).

Kendaraan militer Israel terlihat berkumpul dan suara tembakan juga terdengar, diikuti dengan paling tidak tiga pesawat nirawak atau drone yang terlihat melayang di atas Nur Shams. Kawasan tersebut merupakan lokasi bagi pengungsi dan keturunan mereka yang melarikan diri dari perang 1948 yang merupakan saksi bisu atas berdirinya negara Israel.

Brigade Tulkarm, yang mengelompokkan pasukan dari berbagai faksi Palestina, mengatakan pasukannya terlibat baku tembak dengan pasukan Israel pada Sabtu (20/4).

Kendaraan militer Israel melaju selama operasi di kamp pengungsi Nur Shams, dekat kota Tulkarem di Tepi Barat, 20 April 2024. (Foto: AP)

Tepi Barat, sebuah wilayah berbentuk seperti ginjal dengan panjang sekitar 100 km dan lebar 50 km, menjadi pusat konflik antara Israel dan Palestina sejak Israel berhasil merebut wilayah itu pada 1967 saat perang Timur Tengah berkecamuk.

Perang Gaza telah mengalihkan perhatian dari kekerasan yang berkelanjutan di wilayah tersebut, termasuk serangan teratur tentara terhadap kelompok militan, aksi kekerasan oleh pemukim Yahudi di desa-desa Palestina, dan serangkaian serangan jalanan yang dilancarkan oleh warga Palestina terhadap warga Israel.

Ribuan warga Palestina ditahan dan ratusan lainnya tewas dalam operasi rutin yang dilakukan oleh tentara dan polisi Israel sejak dimulainya Perang Gaza. Meskipun sebagian besar dari mereka merupakan anggota kelompok bersenjata, beberapa juga terlibat dalam aksi pelemparan batu kepada pemuda dan warga sipil yang tidak terlibat.

Pada Sabtu (20/4), otoritas kesehatan Palestina melaporkan bahwa setidaknya 14 warga Palestina tewas dalam penggerebekan tersebut, sumber dan pejabat Palestina mengidentifikasi dua di antaranya sebagai pria bersenjata dan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun. Jumlah korban tewas itu merupakan salah satu jumlah korban terbesar dalam satu bulan yang terjadi di Tepi Barat. Seorang pria lainnya juga tewas pada Jumat.

Seorang pria Palestina memeriksa kerusakan yang terjadi setelah pemukim Israel menyerang Desa al-Mughayyer, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 13 April 2024. (Foto: REUTERS/Mohammed Torokman)

Militer Israel mengatakan sejumlah militan tewas atau ditangkap dalam serangan itu, dan setidaknya empat tentara terluka dalam baku tembak.

Dalam insiden terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang sopir ambulans berusia 50 tahun tewas akibat tembakan Israel di dekat Desa Al-Sawiya, selatan Kota Nablus. Insiden itu terjadi saat ia dalam perjalanan untuk mengangkut orang-orang yang terluka dalam serangan tersebut.

Belum jelas apakah dia ditembak oleh pemukim ilegal Yahudi. Belum ada komentar langsung dari militer.

Serangan Gaza

Di Gaza, pertempuran terus berlanjut meskipun sebagian besar pasukan tempur Israel telah ditarik dari wilayah selatan pada awal bulan ini. Menurut otoritas kesehatan Palestina, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 34.000 orang pada Sabtu (20/4).

BACA JUGA: DPR AS Setujui Paket Bantuan Senilai $95 Miliar untuk Ukraina, Israel, Taiwan

Israel menyerang Kota Rafah di selatan, di mana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung. Israel juga membombardir wilayah Al-Nuseirat di Gaza tengah, di mana setidaknya lima rumah hancur, dan wilayah Al-Jabalia di utara, menurut pejabat kesehatan dan media Hamas.

Di Rafah, serangan menghantam sebuah rumah dan menewaskan seorang ayah, anak perempuan dan ibu hamil, kata media Hamas dan Palestina. Para dokter di rumah sakit Kuwait berhasil menyelamatkan bayi tersebut, kata petugas medis, sehingga bayi tersebut menjadi satu-satunya anggota keluarga yang masih hidup.

Lima warga Palestina lainnya tewas dalam serangan udara Israel terpisah di kota tersebut yang terjadi sebelum tengah malam, kata para pejabat kesehatan.

Warga Palestina antre mendapatkan makan di Rafah, Jalur Gaza, Kamis, 21 Desember 2023. (Foto: AP)

Militer Israel mengatakan pasukannya melakukan penggerebekan di Gaza tengah, di mana mereka terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan kombatan Palestina.

Secara keseluruhan, serangan Israel di Gaza menewaskan 37 warga Palestina dan melukai 68 orang selama 24 jam terakhir, kata otoritas kesehatan Palestina.

Rafah adalah wilayah Gaza terakhir yang belum terjamah pasukan darat Israel dalam perang lebih dari enam bulan yang bertujuan untuk melenyapkan kelompok Islam Hamas yang menguasai wilayah tersebut. Penyerangan itu terjadi menyusul serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. dan orang asing.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kecaman internasional terhadap rencana serangan terhadap Rafah, yang menurut militer merupakan lokasi terakhir dari brigade terorganisir Hamas dan diduga menjadi tempat penahanan 133 sandera Israel lainnya. [ah/ft]