Interpol Putuskan Mata Rantai Perdagangan Manusia di Sudan

Anak-anak dari Chad, Eritrea, Niger, Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan diwawancarai petugas dekat Khartoum dan bandara internasional kota tersebut, 31 Agustus 2018. (Foto: Interpol via AP).

Polisi di ibukota Sudan telah menyelamatkan 94 korban perdagangan manusia, 85 di antara mereka di bawah umur.

Beberapa korban yang diselamatkan di Khartoum berusia 10 tahun.

Interpol, organisasi polisi internasional, memutuskan rantai perdagangan manusia itu dalam Operasi Sawiyan yang dilakukan 26-30 Agustus lalu.

Dua belas wanita dan dua pria ditangkap dalam operasi itu dan uang sebesar $20.000 disita.

Para korban ditemukan di beberapa lokasi, termasuk bandara internasional Khartoum dan tambang emas terbuka di timur kota itu.

Pekerja anak menggunakan produk kimia seperti merkuri dan sianida, dekat Khartoum dan bandara internasional kota tersebut, 30 Agustus 2018. (Foto: Interpol via AP)

Interpol mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Senin (10/9) bahwa banyak anak di bawah umur “ditemukan bekerja di bawah kondisi ekstrim di tambang emas yang dioperasikan secara ilegal, di mana anak-anak berumur sepuluh tahun juga menangani bahan kimia berbahaya dan zat seperti merkuri dan sianida."

Interpol mengatakan anak-anak yang diselamatkan itu berasal dari Chad, Republik Demokratik Kongo, Eritrea, Niger, Sudan, dan Sudan Selatan.

Interpol mengatakan 200 anggota kepolisian Sudan mengambil bagian dalam Operasi Sawiyan. [lt]