Para Penyelidik Australia hari Selasa (22/5) membela temuan mereka bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 meluncur tidak terkendali ketika jatuh ke laut, meskipun ada teori baru bahwa pilot sengaja menceburkan pesawat ke laut.
Boeing 777 – yang hilang pada bulan Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 penumpang – itu belum ditemukan meskipun telah dilakukan pencarian ekstensif yang dipimpin oleh Australia di Samudera Hindia selatan dan diteruskan dengan pencarian swasta yang dipesan oleh Malaysia.
Kegagalan untuk menemukan pesawat itu telah memicu teori yang berbeda dari kesimpulan dari Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB), yang memimpin pencarian pertama, bahwa jet itu turun dengan kecepatan tinggi di luar kendali ketika terjun ke air.
Teori bahwa pilot nakal sengaja menerjunkan jet itu – mendarat dengan cara yang terkontrol di permukaan laut – dihidupkan kembali dalam sebuah buku baru yang dirilis minggu ini oleh mantan penyelidik kecelakaan pesawat udara dari Kanada, Larry Vance.
Vance juga menegaskan bahwa ada kegagalan dalam penyelidikan yang dipimpin ATSB, yang mengarah pada apa yang diyakininya sebagai kesimpulan yang salah tentang skenario akhir penerbangan itu.0
Kepala pejabat teknis ATSB, Peter Foley, yang memimpin pencarian MH370, membela kesimpulannya, dan mengatakan para penyelidik telah mengeksplorasi semua saran dari para pakar dan analisis yang diberikan kepada mereka.
Pencarian yang kini berlangsung, yang dipesan oleh Malaysia atas dasar “tidak ditemukan, tidak ada bayaran” dilakukan di utara zona pencarian sebelumnya dan kemungkinan akan berakhir pada pertengahan Juni. [lt]