Perekonomian global mulai terkena dampaknya akibat penghentian operasi pemerintah AS memasuki minggu kedua dan kemungkinan Amerika bisa gagal membayar utang (default) minggu depan.
LONDON —
Krisis pendanaan atau kebuntuan anggaran pemerintah Amerika terjadi di Washington, namun keprihatinan akan hal itu terjadi di seluruh dunia. Salah satu indikator pasar keuangan yang dikenal sebagai "fear index" melonjak 15 persen pada hari Senin (7/10).
Meskipun berita-berita utama terlihat memprihatinkan, wartawan surat kabar Wall Street Journal yang berkantor di London, Charles Forelle, mencatat bahwa pasar global sejauh ini belum bereaksi negatif secara dramatis seperti yang dikhawatirkan sebagian pihak.
Forelle mengatakan, "Kendati masa depan kelihatannya suram, (hingga saat ini) pasar keuangan belum melihatnya."
Pasar global telah jatuh lebih rendah, tetapi tidak secara dramatis. Namun, Forelle memperingatkan antusiasme akan investasi akan berubah secara dramatis jika penghentian sementara pemerintah Amerika terus berlanjut, terutama jika pemerintah Amerika gagal membayar utang.
"Masalah jangka panjang dan lebih besar lainnya adalah hilangnya kepercayaan terhadap pemerintah Amerika dan obligasi Amerika. Dan itu lebih sulit diukur dan diperbaiki," tambah Forelle.
Kekhawatiran semacam itu sangat terasa di tempat-tempat seperti pusat operasi di perusahaan investasi Charles Stanley and Company di London. Kepala komentator investasi, Garry White, mengatakan tempat itu akan terlihat sangat berbeda minggu depan jika Amerika gagal membayar utang.
"Telepon-telpon akan berdering. Akan terjadi kepanikan karena para investor berupaya meminimalisir kerugian mereka. Dan itu akan memicu kepanikan massal dalam komunitas investasi," ujar Garry White.
Para pakar mengatakan jika Kongres tidak menaikkan pagu utang dan memungkinkan pemerintah untuk melanjutkan pembayaran rutin, akan terjadi serangkaian kegagalan pembayaran utang di seluruh dunia, dan lembaga-lembaga keuangan tidak akan tahu bagaimana mengatur suku bunga utama mereka. Banyak yang mengatakan jatuhnya pasar keuangan lima tahun yang lalu yang merugikan orang-orang di seluruh dunia akan terulang, dan mungkin bisa lebih buruk.
Garry White mengatakan prospek itu seharusnya cukup untuk mendorong para politisi di Washington untuk mengatasi perbedaan mereka.
Ia memperingatkan, "Karena konsekuensinya sangat serius maka diharapkan para politisi akan mengatasinya sebelum habis tenggat waktu. Menurut kami, kedua belah pihak berkepentingan untuk menyelesaikan masalah ini sebelum terjadinya 'bencana keuangan."
Sudah pasti bahwa tak seorang pun di Washington menginginkan terjadinya bencana itu, namun kekhawatiran semakin meningkat tentang apakah para pejabat AS yang terlibat akan bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk menghindarinya.
Meskipun berita-berita utama terlihat memprihatinkan, wartawan surat kabar Wall Street Journal yang berkantor di London, Charles Forelle, mencatat bahwa pasar global sejauh ini belum bereaksi negatif secara dramatis seperti yang dikhawatirkan sebagian pihak.
Forelle mengatakan, "Kendati masa depan kelihatannya suram, (hingga saat ini) pasar keuangan belum melihatnya."
Pasar global telah jatuh lebih rendah, tetapi tidak secara dramatis. Namun, Forelle memperingatkan antusiasme akan investasi akan berubah secara dramatis jika penghentian sementara pemerintah Amerika terus berlanjut, terutama jika pemerintah Amerika gagal membayar utang.
"Masalah jangka panjang dan lebih besar lainnya adalah hilangnya kepercayaan terhadap pemerintah Amerika dan obligasi Amerika. Dan itu lebih sulit diukur dan diperbaiki," tambah Forelle.
Kekhawatiran semacam itu sangat terasa di tempat-tempat seperti pusat operasi di perusahaan investasi Charles Stanley and Company di London. Kepala komentator investasi, Garry White, mengatakan tempat itu akan terlihat sangat berbeda minggu depan jika Amerika gagal membayar utang.
"Telepon-telpon akan berdering. Akan terjadi kepanikan karena para investor berupaya meminimalisir kerugian mereka. Dan itu akan memicu kepanikan massal dalam komunitas investasi," ujar Garry White.
Para pakar mengatakan jika Kongres tidak menaikkan pagu utang dan memungkinkan pemerintah untuk melanjutkan pembayaran rutin, akan terjadi serangkaian kegagalan pembayaran utang di seluruh dunia, dan lembaga-lembaga keuangan tidak akan tahu bagaimana mengatur suku bunga utama mereka. Banyak yang mengatakan jatuhnya pasar keuangan lima tahun yang lalu yang merugikan orang-orang di seluruh dunia akan terulang, dan mungkin bisa lebih buruk.
Garry White mengatakan prospek itu seharusnya cukup untuk mendorong para politisi di Washington untuk mengatasi perbedaan mereka.
Ia memperingatkan, "Karena konsekuensinya sangat serius maka diharapkan para politisi akan mengatasinya sebelum habis tenggat waktu. Menurut kami, kedua belah pihak berkepentingan untuk menyelesaikan masalah ini sebelum terjadinya 'bencana keuangan."
Sudah pasti bahwa tak seorang pun di Washington menginginkan terjadinya bencana itu, namun kekhawatiran semakin meningkat tentang apakah para pejabat AS yang terlibat akan bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk menghindarinya.