Ketua komisi koordinasi IOC (Komite Olimpiade Internasional) untuk Olimpiade Tokyo mengatakan, Rabu (29/4), ia tidak sepakat dengan saran para ilmuwan dan dokter yang menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 diperlukan untuk menyelenggarakan pesta olahraga akbar itu.
John Coates, ketua komisi koordinasi itu, yang juga berprofesi sebagai pengacara mengatakan, ia memang mengevaluasi pendapat itu namun tidak setuju.
“Saran yang kami terima dari WHO adalah kami melangsungkan acara itu sesuai jadwal yang dimundurkan, dan itu yang sedang kami upayakan, dan itu tidak bergantung pada ada tidaknya vaksin,” kata Coates kepada Associated Press. ”Ada vaksin memang lebih baik. Tapi kami akan melanjutkan rencana ini sesuai arahan WHO dan para pejabat kesehatan Jepang.”
BACA JUGA: Olimpiade Tokyo Terancam Batal Jika Pandemi Corona Terus BerlanjutKetua Asosiasi Dokter Jepang Yoshitake Yokokura, Selasa (28/4) mengatakan Olimpiade Tokyo pada Juli 2021 hanya mungkin terselenggara jika infeksi virus itu terkendali tidak hanya di Jepang tapi juga di dunia. “Menurut pendapat saya, akan sulit menyelenggarakan Olimpiade tanpa adanya vaksin yang efektif,” kata Yokokura.
Coates tidak menjelaskan bagaimana 11.000 atlet Olimpiade dan 4.400 atlet Paralimpiade dari lebih 200 negara dan teritori keluar masuk Jepang dengan aman tanpa menyebarkan virus. Apalagi, mereka akan terkonsentrasi di perkampungan atlet.
Para atlet itu juga akan didampingi ribuan pelatih dan staf, serta ribuan petugas teknis yang memastikan acara itu beroperasi semestinya. Itu belum termasuk ribuan staf stasiun televisi yang telah mengeluarkan miliaran dolar untuk membeli hak siar Olimpiade itu, khususnya bila pesta olahraga itu diselenggarakan dengan penonton langsung yang terbatas. [ab/uh]