Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi hari Senin (23/5) mengumumkan dimulainya operasi militer untuk merebut kota Fallujah, yang dikuasai kelompok ISIS selama lebih dari dua tahun.
“Kami memulai operasi untuk membebaskan Fallujah,” katanya dalam serangkaian pesan di media sosial.
Fallujah terletak 50 kilometer di sebelah barat ibukota, Baghdad. Tetapi pengumuman itu sepertinya mengklarifikasi bahwa pasukan Irak lebih mendahulukan Fallujah, bukan Mosul, kota terbesar kedua di Irak yang juga dikuasai ISIS.
Militer AS, yang memiliki ratusan penasihat dan pelatih di Irak untuk memandu pasukan Irak, lebih memilih agar Baghdad mendahulukan Mosul, di sebelah utara Irak. Tetapi milisi Irak yang kuat telah dikerahkan ke wilayah Fallujah untuk menyiapkan serangan.
Komandan Operasi Gabungan Irak memperingatkan warga sipil di Fallujah – kemungkinan puluhan ribu orang – untuk mengungsi.
“Saya menyerukan warga di Fallujah untuk meninggalkan wilayah itu dan mengungsi ke tempat yang aman,” kata Irak Yahya Rasoul di TV Irak. “Dalam beberapa hari ke depan, operasi untuk membebaskan Fallujah akan dimulai.”
Puluhan keluarga telah mengungsi, tetapi pihak berwenang Irak mengatakan ISIS mencegah mereka untuk pergi. Organisasi HAM Human Rights Watch bulan lalu memperingatkan bahwa warga Fallujah menghadapi kelangkaan pangan dan harga yang meroket. [vm]
Komandan Operasi Gabungan Irak Senin (23/5) memperingatkan warga sipil di kota Fallujah untuk mengungsi.