Iran mengancam akan memberikan tanggapan pada Selasa (4/6) jika badan pengawas nuklir PBB (IAEA) menyetujui resolusi kecaman baru yang diusulkan oleh tiga negara Eropa meskipun ada tentangan dari Amerika Serikat, kata media Iran.
"Jika ada resolusi yang menentang Iran di Dewan Gubernur IAEA dan tekanan politik dari sejumlah pihak, Iran akan merespons sesuai dengan pengumuman yang dibuat," lapor kantor berita Fars mengutip pernyataan kepala energi atom Iran Mohammad Eslami.
Inggris, Perancis dan Jerman menyerahkan rancangan resolusi itu kepada dewan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Senin, mengecam Iran atas kegagalannya untuk bekerja sama sepenuhnya dengan badan pengawas tersebut dan menuntut akuntabilitas yang lebih besar.
Dalam pertemuan Dewan Gubernur IAEA terakhir pada Maret, negara-negara Eropa membatalkan rencana mereka untuk mempersoalkan Iran karena kurangnya dukungan AS.
Amerika Serikat membantah pihaknya menghambat upaya Eropa untuk meminta pertanggungjawaban Iran, namun khawatir bahwa kecaman tersebut dapat memperburuk ketegangan di Timur Tengah menjelang pemilihan presiden AS pada bulan November, kata para diplomat.
Ketegangan meningkat sejak kelompok militan Palestina yang didukung Iran, Hamas, menyerang Israel pada Oktober lalu yang memicu perang di Gaza.
Pada bulan April, serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus menewaskan tujuh tentara Garda Revolusi, dan mendorong Iran untuk melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel.
Dewan Gubernur IAEA belum mengeluarkan resolusi yang mengkritik republik Islam tersebut sejak November 2022, ketika Iran menanggapinya dengan meningkatkan pengayaan uraniumnya.
BACA JUGA: Foto Satelit Tunjukkan Radar Pertahanan Udara Iran Terkena Serangan IsraelIran menangguhkan kepatuhannya terhadap pembatasan kegiatan nuklirnya yang ditetapkan dalam perjanjian penting tahun 2015 dengan negara-negara besar setelah Amerika Serikat secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018 dan menerapkan kembali sanksi besar-besaran.
Eslami mengatakan berdasarkan kesepakatan itu, "jika pihak lain tidak kembali pada komitmen mereka, Iran mempunyai hak untuk mengurangi kewajibannya secara timbal balik, dan sekarang negara ini sedang dalam tahap mengurangi kewajibannya."
Ketegangan antara Iran dan IAEA telah berkobar berulang kali sejak perjanjian itu gagal, dan upaya yang ditengahi UE untuk mengajak Washington kembali bergabung sejauh ini gagal. [ab/ns]