Pemerintah Iran mendakwa aktivis yang dipenjara yang juga mantan anggota kabinet dari kubu reformis, Mostafa Tajzadeh, dengan tuduhan melakukan "propaganda" terhadap negara, menurut laporan media lokal pada Senin (2/9).
Tajzadeh dipenjara sejak Juli 2022 di Penjara Evin Teheran. Ia pernah menjabat sebagai wakil menteri dalam negeri selama masa kepresidenan Mohammad Khatami. Khatami, seorang reformis, memimpin pemulihan hubungan Iran dengan Barat antara 1997 dan 2005.
Ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada Oktober 2022 atas sejumlah tuduhan, antara lain "berkomplot melawan keamanan negara,” kata pengacaranya saat itu.
Harian reformis Hammihan melaporkan pada Senin (2/9) bahwa Tajzadeh akan menghadapi dakwaan baru. Ia dituduh "berkomplot melawan keamanan negara" dan "melakukan propaganda melawan Republik Islam."
Ia menghabiskan total tujuh tahun di penjara, setelah ditangkap pada 2009 bersama pemimpin reformis lainnya menyusul terpilihnya kembali presiden garis keras Mahmoud Ahmadinejad dalam pemilihan yang ditolak oleh kubu oposisi.
BACA JUGA: Pejuang Reformasi Iran Tajzadeh Dihukum Penjara 5 TahunHammihan menyebut Tajzadeh menyatakan dalam sebuah surat bahwa ia tidak akan hadir di pengadilan untuk kasus baru tersebut. Tajzadeh sendiri juga merupakan seorang komentator politik nasional yang aktif melalui saluran media sosial milik kerabatnya.
Jika terbukti bersalah, kata Hammihan, Tajzadeh dapat menghadapi hukuman enam tahun penjara lagi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tajzadeh mendesak dilakukannya demokratisasi. Ia meminta pihak berwenang untuk memberlakukan "perubahan struktural" dalam sistem politik Iran. [ah/rs]