Iran Dituduh Palsukan Identitas Korban Tewas dalam Aksi Protes

Perlengkapan berkabung tradisional Iran "Hejleh" ditampilkan di jalan di Karaj, Iran, untuk memperingati Reza Otadi, terbunuh selama protes anti-pemerintah di kota pada 3 Agustus 2018. (Foto: dok).

Sebuah kantor berita Iran mengatakan, pihak berwenang Iran telah memaksa keluarga dari seorang korban yang tewas dalam aksi protes anti pemerintah pekan lalu sebagai seorang milisi pro-pemerintah.

Reza Otadi yang berusia 25 tahun tewas dalam demonstrasi anti-pemerintah di kota Karaj, Jumat malam. Kantor berita pemerintah Fars mengatakan, Otadi ditembak seorang bersenjata tak dikenal dari sebuah mobil yang bergerak melintasi keramaian.

Dalam sebuah laporan Selasa, kantor berita IranWire yang dioperasikan sejumlah jurnalis Iran di pengasingan mengatakan, teman Otadi menceritakan, Gubernur Karaj dan sejumlah anggota milisi Basiji yang pro-pemerintah menghadiri upacara pemakaman Otadi, dan berjanji akan mencari pembunuhnya.

Namun, menurut teman Otadi itu, mereka juga meminta keluarga Otadi untuk mengidentifikasi Otadi sebagai martir Basiji setelah para anggota milisi itu menunjukkan foto Otadi yang terlihat berada dekat markas mereka.

Teman Otadi tersebut mengatakan kepad IranWire, menyebut Otadi sebagai martir Basiji adalah sebuah kekeliruan karena banyak komentar politik yang diposkan Otadi di media sosial justru mencerminkan sikap anti-pemerintah. Seorang teman Otadi lainnya juga menyatakan tentangannya terhadap sikap pemerintah itu.

VOA telah mengecek akun Facebook Otadi dan tidak menemukan adanya pernyataan-pernyataan yang menunjukkan kecenderungan pandangan politik Otadi. [ab/uh]