Iran: Eropa Harus Tunjukkan Kemampuan Menyelamatkan Persetujuan Nuklir

Demonstran Iran membakar bendera Iran di Teheran, 8 Juni 2018. (Foto: ilustrasi)

Ketua parlemen yang berpengaruh di Iran, Ali Larijani, mengatakan hari Minggu (10/6) bahwa waktu bagi Eropa untuk menunjukkan pihaknya dapat menyelamatkan persetujuan nuklir sudah hampir berakhir.

"Masalahnya harus jelas bahwa para pejabat Iran tidak akan menunggu janji-janji Eropa yang terus-menerus," kata Larijani, seorang tokoh penting, kepada parlemen dalam pidato yang ditayangkan televisi.

"Waktu perundingan sudah hampir berakhir dan kalau Eropa menganggap dirinya mampu mempertahankan persetujuan nuklir itu, Eropa harus mengumumkan keputusannya dengan jelas dan segera, kalau tidak, Iran akan mengambil langkah-langkah berikutnya mengenai masalah nuklir dan lain-lain."

Amerika Serikat bulan lalu telah mengumumkan penarikan diri dari persetujuan nuklir tahun 2015 itu dan akan memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap perusahaan-perusahaan internasional yang bekerja di republik Islam itu.

Pihak-pihak lain persetujuan itu, Inggris, Perancis, Jerman, China dan Rusia- telah berjanji untuk tetap ikut dalam persetujuan itu tetapi tampaknya tidak berdaya menghentikan perusahaan-perusahaan mereka menarik diri dari Iran karena takut akan sanksi Amerika.

Beberapa perusahaan besar Perancis, termasuk Total dan Peugeot, serta perusahaan Rusia Lukoil, telah mengatakan mereka sedang bersiap-siap untuk keluar dari Iran sebelum batas-waktu Amerika tanggal 4 November.

Iran telah memperingatkan bahwa pihaknya sudah siap untuk melanjutkan pengolahan uranium sampai 20 persen dalam waktu “beberapa hari” kalau persetujuan nuklir itu gagal.

Pengolahan uranium Iran masih dalam batas penggunaan sipil, dan Iran selalu mengatakan bahwa program nuklirnya bukan untuk tujuan militer, tetapi kadarnya jauh di atas 3,67 persen yang diizinkan dalam persetujuan tahun 2015 itu. [gp/uh]

AP AFGHANISTAN

(Taliban Serang Pos Pemeriksaan di Afghanistan, 5 Tewas)

Seorang pejabat Afghanistan mengatakan Taliban menyerang sebuah pos pemeriksaan di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, menewaskan lima orang anggota pasukan keamanan.

Serangan Sabtu malam itu terjadi sebelum gencatan senjata tiga hari yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri yang menandai akhir bulan suci Ramadan.

Daud Ahmadi, juru bicara gubernur provinsi Kandahar, mengatakan tiga anggota pasukan keamanan luka-luka dalam serangan itu.

Taliban telah mengaku melakukan serangan itu dalam pernyataan kepada media.

Taliban hari Sabtu mengumumkan gencatan senjata dalam waktu dekat, dengan mengatakan mereka akan terus membela diri kalau diserang dan akan terus menyerang pasukan asing. Pemerintah mengumumkan gencatan senjata sepihak pekan lalu.

Hari raya, dan gencatan senjata, diperkirakan akan mulai dalam pekan ini. [gp/uh]