Iran, Kamis (21/10), memulai latihan angkatan udara tahunan di berbagai penjuru negara itu, sepekan setelah mengadakan latihan besar-besaran pertahanan udaranya.
TV pemerintah melaporkan, pesawat-pesawat pembom, jet-jet tempur, dan pesawat-pesawat serang dan pengintai akan berpartisipasi dalam latihan tersebut, yang melibatkan senjata-senjata berat termasuk rudal-rudal berpemandu laser. TV tersebut juga mengatakan, seluruh pangkalan udara militer Iran akan berpartisipasi dalam latihan itu. Iran memiliki 12 pangkalan udara. Laporan itu tidak mengatakan berapa lama latihan itu akan berlangsung.
BACA JUGA: Iran Langsungkan Latihan Pertahanan Udara TahunanLatihan tersebut berlangsung sepekan setelah Iran mengadakan latihan pertahanan udara tahunan selama dua hari di kawasan gurun di bagian tengah negara itu, yang melibatkan pasukan paramiliter Garda Revolusi dan pasukan angkatan daratnya. Iran secara teratur mengadakan latihan semacam itu untuk menilai kesiapan tempur pasukan dan menunjukkan kemampuan militer negaranya.
Wilayah Timur Tengah dalam situasi tegang terkait program nuklir Iran yang meningkat. Pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan Teheran 2015 dengan kekuatan dunia yang sekarang compang-camping telah terhenti sejak Juni, tanpa kepastian kapan akan dimulai kembali.
Kesepakatan nuklir 2015 menuntut Iran untuk secara drastis membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi. Pada 2018, Presiden Donald Trump secara sepihak menarik Amerika mundur dari perjanjian itu, sehingga meningkatkan ketegangan di Timur Tengah yang lebih luas dan memicu rangkaian serangan dan insiden. [ab/ka]