Organisasi pemantau Internet berbasis di London, NetBlocks, Kamis (21/11) pagi mengunggah cuitan di Iran, mengatakan "penutupan internet hampir sepenuhnya" telah melampaui 100 jam sejak dimulai pada Sabtu (16/11) malam.
"Hak digital adalah hak asasi manusia: akses harus dipulihkan bagi semua warga Iran," tambah organisasi itu.
Otoritas Iran menutup sambungan internet guna mencegah aktivis oposisi berkomunikasi dan mengunggah gambar demo yang pecah pada Jumat (15/11) lalu di seluruh negara itu sebagai tanggapan atas keputusan pemerintah menaikkan harga bensin bersubsidi sebesar 50 persen secara mendadak. Demo meluas ke lebih dari 50 kawasan di pusat kota Iran pada Sabtu (16/11), menurut gambar-gambar yang diterima dari Iran dan diverifikasi VOA.
Banyak orang Iran menganggap kenaikan harga bensin sebagai beban keuangan tambahan pada saat kondisi ekonomi memburuk. Mata uang Iran merosot terhadap dolar, sementara inflasi dan pengangguran melonjak tahun lalu, karena Amerika memperketat sanksi ekonomi guna menekan Iran agar menghentikan perilaku yang dinilai mengacau.[ka/ft]