Iran Nantikan Hasil Pilpres, Rouhani Diperkirakan Unggul

Pemilih Iran memberikan suara dalam jumlah sangat besar dalam Pilpres yang sangat ketat, Jumat (19/5).

Pemungutan suara dalam pemilihan presiden Iran berakhir Jumat malam, dan TV Iran mengatakan, hasil pemilu baru akan diketahui Sabtu.

Ada lebih dari 60 ribu tempat pemungutan suara di seluruh negara untuk melayani 56 juta pemilih. Presiden Hassan Rouhani menghadapi tantangan kuat dari golongan konservatif yang mengecam caranya menangani ekonomi Iran dan persetujuan nuklir yang ditandatanganinya dengan Barat.

Menurut laporan pemilih memberikan suara dalam jumlah sangat besar dalam pemilu yang sangat ketat. Pemungutan suara dijadwalkan berakhir pukul 6 sore, tetapi tempat-tempat pemungutan suara tetap buka, mula-mula sampai pukul 8 malam, kemudian diperpanjang dua jam lagi – untuk menampung jumlah besar pemilih.

Rouhani mengandalkan masa depan politiknya pada persetujuan nuklir bersejarah dengan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya di dunia, yang melonggarkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Teheran. Pesaing utama presiden, Ebrahim Raisi, mengecam persetujuan itu karena sanksi-sanksi terhadap pelayanan perbankan dan finansial Iran tidak dicabut.

Para analis politik mengatakan, Rouhani adalah calon yang diunggulkan, dan perkiraan itu didukung oleh sejumlah kecil data pemilu. Semua presiden yang sedang berkuasa telah memenangkan pemilihan kembali sejak tahun 1981.

Kalau Rouhani gagal mendapat suara mayoritas melawan ketiga calon lainnya, akan diadakan pemilihan tambahan pekan depan antara dua calon yang mendapat suara terbanyak. [sp/ii]