Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, Minggu (29/10), mengatakan pihaknya tidak ingin perang Israel-Hamas meluas pasca serangan kelompok militan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang, umumnya warga sipil.
Israel membalas serangan itu dengan membombardir Jalur Gaza lewat serangan udara dan memulai operasi darat yang ditujukan untuk menghancurkan Hamas, kelompok Islamis yang didukung Iran, dan mengembalikan lebih dari 200 orang yang diculik dari Israel.
“Kami tidak ingin perang ini meluas," kata Amirabdollahian dalam wawancara di stasiun televisi CNN yang dikutip oleh Reuters.
Amerika Serikat (AS) mengatakan Iran tampaknya tahu Hamas merencanakan “operasi terhadap Israel,” tetapi sejumlah laporan intelijen AS menunjukkan sebagian pemimpin Iran justru terkejut dengan serangan yang paling banyak menelan korban jiwa dalam 75 tahun sejarah Israel.
BACA JUGA: Paus Imbau Israel-Hamas Lakukan Gencatan Senjata, Bebaskan SanderaAmirabdollahian pada Minggu menepis klaim yang secara langsung menghubungkan Iran dengan serangan itu, dan menyebut hal itu tidak berdasar.
“Kami selalu memiliki dukungan media politik dan internasional pada Palestina. Kami tidak pernah menyangkal hal ini. Ini adalah kebenaran. Namun, dalam kaitan dengan operasi yang disebut Badai Al-Aqsa ini, tidak ada hubungan antara operasi Hamas dan Iran, baik pemerintah kami, maupun negara kami," imbuh Amirabdollahian
Bantah Penyerangan Pasukan Koalisi & AS
Pasukan koalisi dan AS sepanjang minggu lalu telah diserang setidaknya 19 kali di Irak dan Suriah oleh pasukan yang didukung Iran.
Amirabdollahian mengatakan “benar-benar salah” jika menghubungkan Iran dengan serangan apapun di kawasan itu yang menarget kepentingan AS, tanpa memberikan bukti apapun.
BACA JUGA: Erdogan Bilang kepada Demonstran Pro-Palestina: Israel adalah PenjajahDia mengatakan bahwa warga di kawasan itu marah.
“Mereka tidak mendapatkan perintah apapun dari kami (Iran.red). Mereka bertindak sesuai kepentingan mereka sendiri. Apa yang terjadi, apa yang dilakukan Hamas, itu urusan Palestina," katanya.
AS pada Selasa lalu (24/10) mengatakan pihaknya tidak ingin memicu konflik dengan Iran, tetapi Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengingatkan AS akan bertindak cepat dan tegas jika Iran atau proksi-proksinya menyerang personel Amerika di mana pun juga.
Pentagon pada Kamis (26/10) pekan lalu mengatakan militer AS telah melancarkan serangkaian serangan pada dua tempat penyimpanan senjata dan amunisi di bagian timur Suriah yang digunakan oleh Korps Garda Revolusioner Iran dan kelompok-kelompok yang mendukungnya. [em/lt]