Pemerintah Iran akan mewajibkan penggunaan masker di tempat-tempat pertemuan di dalam ruangan karena meningkat pesatnya jumlah korban meninggal akibat virus corona dalam satu hari ke jumlah tertinggi, dalam hampir tiga bulan.
Langkah ini diumumkan Presiden Hassan Rouhani hari Minggu (28/6), disertai kabar bahwa propinsi-propinsi yang paling terkena dampak virus mematikan ini akan diijinkan untuk memberlakukan pembatasan guna mencegah meluasnya perebakan.
BACA JUGA: Perebakan Virus Corona di Dunia Tembus 10 Juta KasusRouhani mengatakan kewajiban baru untuk mengenakan masker itu akan diberlakukan hingga 22 Juli.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya mengingatkan bahwa masalah ekonomi negara itu akan memburuk jika perebakan virus corona terus meluas.
Maret lalu Iran telah menutup seluruh bisnis yang tidak penting dan sekolah-sekolah, serta membatalkan seluruh acara di ruang publik; tetapi pemerintah secara bertahap mulai mencabut pembatasan-pembatasan itu April lalu guna menghidupkan kembali perekonomian negara yang dililit sanksi ekonomi itu.
Iran melaporkan 144 kasus kematian baru terkait virus corona pada 27 Juni lalu, jumlah kematian tertinggi dalam satu hari, dalam hampir tiga bulan terakhir. Iran merupakan satu dari 10 negara dengan jumlah perebakan virus corona tertinggi di dunia, yaitu 222.600 penderita dan 10.500 kematian.
Republik Islam Iran telah menahan diri untuk memberlakukan penutupan wilayah secara total guna menghentikan meluasnya perebakan. Mengenakan masker dan piranti pelindung lain merupakan pilihan di sebagian besar daerah di negara itu. [em/ii]