Iran Tahan 5 Aktivis atas Tuduhan Pelanggaran Keamanan

Para pekerja perkebunan tebu yang memulai unjuk rasa di Shush, Iran, 5 November 2018. Dua pemimpin unjuk rasa yang ditahan karena dugaan pelanggaran keamanan adalah Moslem Armand (kiri) dan Ismail Bakhshi (kedua dari kiri).

Lima aktivis Iran ditahan di Iran selatan karena ikut serta dalam protes pekerja selama 2 minggu. Mereka dikenakan tuduhan pelanggaran keamanan nasional.

Kelima aktivis itu adalah termasuk dalam 20 aktivis yang ditangkap penguasa Iran pada Minggu (18/11) di Shush, ketika terjadi pembubaran aksi protes damai oleh pekerja di dekat perkebunan tebu Haft Tapeh.

Ali Nejati, seorang mantan pemimpin pekerja di perkebunan itu mengatakan kepada VOA Persia dalam wawancara telepon, sebanyak 15 dari mereka yang ditahan dibebaskan dengan uang jaminan pada Senin (20/11) sore.

Pekerja di perkebunan dan pendukung mereka melakukan unjuk rasa setiap hari di luar bangunan pemerintah di Shush sejak 5 November. Mereka menuntut pembayaran gaji yang masih tertunggak serta pencopotan pemilik perkebunan yang mereka tuduh salah urus dan meninggalkan kompleks perkebunan itu.

Kelima aktivis yang ditahan termasuk empat laki-laki yang bekerja di perkebunan dan seorang aktivis perempuan dari Ahvaz, bernama Sepideh Ghaliyan. [jm]