Iran Tidak Takut Berperang dengan AS

Juru Bicara Garda Revolusi Iran, Jend. Ramazan Sharif, dalam konferensi pers di Teheran, Iran, 28 Mei 2019.

Garda Revolusi Iran mengatakan, Selasa (28/5), tidak takut menghadapi kemungkinan perang dengan AS, dan menyatakan bahwa kekuatan Amerika tidak meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

“Musuh tidak lebih kuat dari sebelumnya," kata Jenderal Ramazan Sharif, juru bicara Garda Revolusi Iran. Pernyataan Sharif itu merupakan pernyataan keras terkini yang dikeluarkan Iran di tengah-tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan krisis dengan Washington.

Ketegangan antara Washington dan Teheran meningkat baru-baru ini terkait langkah AS mengirimkan sebuah kapal induk dan pesawat-pesawat pembom B-52 ke Teluk Persia dalam menghadapi aacaman tidak jelas dari Teheran. AS juga berencana mengirim 900 tentara tambahan ke Timur Tengah dan memperpanjang masa tinggal 600 tentara lainnya sementara puluhan ribu tentara AS tersebar di berbagai penjuru kawasan itu.

Krisis itu sendiri berakar dari langkah Presiden Donald Trump tahun lalu yang menarik mundur AS dari kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran dan sejumlah negara besar lain yang membatasi aktivitas pengayaan uranium Iran dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi. Washington kemudian secara bertahap memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran sehingga memperburuk perekonomiannya.

Trump menganggap kesepakatan itu gagal untuk secara memadai menghentikan kemampuan Iran mengembangkan senjata nuklir atau menghentikan Iran mendukung kelompok-kelompok milisi di berbagai penjuru Timur Tengah yang menurut AS menggangu kestabilan kawasan itu. Kesepakatan itu, menurut Trump, juga gagal mengekang pengembangan misil Teheran, yang dapat menjangkau pangkalan-pangkalan AS di kawasan itu dan Israel.

Berbicara pada sebuah konferensi pers di Teheran, Sharif mengatakan, Garda Revolusi Iran tidak mendukung perang, tapi juga tidak takut berperang. “Kami memiliki kesiapan yang memadai untuk membela negara,” kata Sharif, sambil menambahkan bahwa Iran telah mendongkrak kekuatan militernya selama 30 tahun terakhir. [ab]