ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh Senin (10/9) dini hari di markas perusahaan minyak negara Libya di Tripoli, demikian menurut SITE, kelompok intelijen yang berbasis di AS yang memonitor para ekstremis.
Dua staf tewas dan 10 terluka. Ketiga penyerang juga tewas.
Pernyataan dari Amaq, kantor berita ISIS, mengatakan pihaknya menarget "kepentingan ekonomi pemerintah pro-Tentara Salib dari tiran Libya."
Misi PBB di Libya mengutuknya sebagai "serangan teroris yang pengecut."
Libya mengalami gejolak politik dan sosial tanpa henti sejak diktator lama Moammar Gadhafi digulingkan dan dibunuh pada 2011.
Pemerintah tandingan berusaha merebut kekuasaan pemerintah bentukan PBB di Tripoli, yang kesulitan menjalankan kewenangannya di seluruh negeri.
Para ekstremis, termasuk ISIS, memiliki apa yang disebut sejumlah "sel-sel tidur" di Libya. [my]