Kelompok pemantau hak asasi manusia Suriah mengatakan militan Negara Islam (ISIS) telah mengeksekusi 217 orang, termasuk anak-anak, di bagian timur kota Homs sejak mereka menguasai kota bersejarah Palmyra lebih dari satu pekan lalu.
Syrian Observatory for Human Rights yang berkantor pusat di Inggris itu, hari Minggu (24/5), mengatakan para korban termasuk perawat, perempuan, anak-anak dan para pejuang pemerintah Suriah. Lebih dari 600 orang telah ditangkap.
Kepala lembaga tersebut, Rami Abdel Rahman mengatakan kepada kantor berita Perancis AFP, beberapa yang dieksekusi itu ada yang dipenggal kepalanya, sementara lainnya ditembak atau ditikam. Kelompok itu mengatakan ISIS menuduh mereka yang dibunuh atau ditangkap sebagai “agen-agen rezim” Suriah.
Media pemerintah Suriah mengatakan ISIS juga telah menewaskan 400 orang sejak merebut Palmyra.
Militan ISIS merebut Palmyra tanggal 14 Mei lalu, membuat 2.000 warga Muslim berisiko menghadapi kehancuran. Dalam pendudukan kota-kota sebelumnya, diketahui bahwa ISIS akan memeriksa pemukiman di kota tersebut, mengeksekusi mereka yang dinilai bekerjasama dengan pasukan pemerintah dan menghancurkan situs-situs kuno bersejarah.
Ekstreis ISIS menilai monumen dan patung bersejarah itu sebagai sarana menghujat Tuhan.