ISIS Mengaku Membunuh Perwira Intelijen Pakistan

Militan ISIS memegang senjata dan berdiri di belakang apa yang disebut umat Kristen Ethiopia di Wilayat Fazzan, di foto yang berasal dari video tanpa tanggal yang tersedia di media sosial pada 19 April 2015.

ISIS telah mengaku mengeksekusi seorang perwira badan intelijen utama Pakistan yang diculiknya, sehari setelah polisi menemukan mayatnya di tengah kota Multan.

Polisi setempat mengungkapkan nama pria yang dibunuh itu, Umar Mubin Jilani, dan mengutip para saksi mengatakan militan menurunkan mayatnya di jalan yang ramai Sabtu pagi dan meninggalkannya.

Mereka mengatakan mayat tersebut berpakaian oranye seperti seragam tahanan pusat tahanan Guantanamo Bay yang dikelola Amerika di Kuba.

Jilani, 33 tahun, diculik bulan Juni tahun 2014, oleh kelompok bersenjata ketika ia dalam perjalanan ke tempat kerja di Multan di mana ia bertugas dalam satuan kontra-terorisme I-S-I atau badan intelijen utama negara itu.

Hari Minggu, sayap media sedunia ISIS pada situsnya mengaku bertanggung-jawab atas pembunuhan perwira intelijen itu.

Pada kemeja Jilani ada tulisan yang mengatakan “ISIS Pakistan” membunuh mata-mata I-S-I dan menyebut tanggal kapan ia diculik, menurut pejabat kepolisian.

Seorang pejabat di badan intelijen itu mengukuhkan kepada VOA bahwa Jilani adalah petugas I-S-I. Dengan memohon namanya jangan disebut, pejabat itu mengatakan bahwa pencarian besar-besaran sedang diadakan di Multan untuk mencari di mana para pelaku kejahatan itu berada tetapi tidak mau membicarakan keterangan lebih jauh.

Kelompok teroris ISIS yang berbasis di Timur Tengah belakangan ini telah meningkatkan serangan di Pakistan. [gp]