Di Mosul, Irak, di bawah kekuasaan kelompok Negara Islam (ISIS), hukuman cambuk dan penjara umum diberikan untuk potongan rambut dan gaya pakaian yang tidak dapat diterima, menurut warga yang melarikan diri. Namun untuk acara-acara khusus, para tukang cukur masih memotong rambut dan mencukur jenggot secara diam-diam, dengan konsekuensi mengerikan bila tertangkap memotong dengan gaya rambut modern. Saat Abdullah memotong rambut seorang pelanggan di sebuah kamp sekitar 30 kilomter dari kota asalnya, laki-laki berusia 21 tahun itu menceritakan kepada VOA bahaya menjadi tukang cukur di Mosul. Penuturannya, yang mirip dengan banyak yang lain, telah disunting supaya lebih jelas.
Sebelum Negara Islam berkuasa, saya dan enam saudara laki-laki saya memiliki tempat cukur. Namun ketika ISIS mengambil-alih, saya mulai mencukur janggut dan menggunting rambut laki-laki di rumah secara diam-diam.
Bahkan jika kami mencukur janggut sedikit berbeda dari aturan mereka, kami bisa ditangkap. Untuk pelanggaran kecil, mereka akan membawa kita ke pemakaman tengah malam untuk menggali kuburan dan mengubur mayat.
Saya ditangkap delapan kali dalam 2,5 tahun tinggal di daerah yang dikuasai ISIS di Mosul. Abang saya dicambuk 450 kali karena merokok dan mencukur janggut orang-orang.
Saya sudah menggali sekitar 100 kuburan.
Pasti ada mata-mata yang melapor pada para militan, karena mereka tahu pasti apa yang saya lakukan. Mereka datang beberapa kali dan saya lari dan bersembunyi, tapi akhirnya saya sadar saya tidak bisa melarikan diri selamanya.
Ketika mereka datang ke depan rumah saya sekitar setahun lalu, mereka bilang, "Kamu tukang cukur Abdullah?"
Saya jawab, "Ya," dan mereka menutup mata saya dan mendorong saya ke dalam mobil.
Di pengadilan hari itu, dengan mata ditutup saya dihadapkan pada hakim.
"Siapa namamu?" tanyanya.
"Abdullah," jawab saya.
"Kamu memotong pendek janggut orang-orang?"
"Ya," ujar saya. Mereka sudah tahu, jadi tidak berguna berbohong.
"Kamu memotong rambut orang dengan gaya yang salah?" lanjut hakim.
"Ya." Saya tahu dia tahu.
Pertanyaan terus mengalir, termasuk soal alamat, status pernikahan dan rincian tak penting lainnya. Akhirnya dia mengatakan, "Kamu membuat malu semua Muslim!"
Ia memerintahkan seseorang untuk mencambuk saya dan merobek baju saya, tapi mata saya tetap ditutup saat dicambuk. Saya tidak ingat berapa kali.
Malam itu saya ditaruh di penjara ISIS, yang tadinya milik salah satu dari banyak keluarga yang melarikan diri. Mereka mengambil sidik jari saya dan membawa saya ke tempat pemakaman untuk menggali.
Siang hari, saya dipenjara. Ada 400 orang dipadatkan di empat ruangan, dan hanya ada satu lubang udara. Mereka memberi makan kami kentang busuk dan sepertinya kotoran kambing. Enam malam berlalu, dan setiap malam sidik jari saya diambil sebelum menggali kuburan. Kemudian saya kembali ke rumah, dan saya tahu saya akan ditangkap lagi.
Saya terus memotong rambut karena apa lagi yang harus saya lakukan? Saya tidak bisa mengerjakan hal lain. Haruskah saya mati kelaparan?
Para pria terus datang kepada saya meskipun ada bahaya dicambuk, dipenjara atau didenda jika terpergok memiliki gaya rambut tak sesuai aturan karena mereka juga ingin terlihat tampan. Mungkin mereka ingin berkunjung ke saudara atau akan menikah?
Saya juga menikah sekitar waktu itu. Anda tahu, jika ada yang melaporkan kepada ISIS bahwa kita memainkan musik saat pesta pernikahan, militan akan datang dan membubarkan pesta.
Jika ini semua berakhir, sepertinya saya tidak akan kembali. Mungkin saya akan pindah ke Kurdistan atau bergabung dengan tentara Irak. Militan merampas semua kehidupan dari kota saya. [hd]