Nama Trump telah menghiasi menara apartemen, hotel dan lapangan golf. Kini namanya akan digunakan untuk nama permukiman kecil di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.
Kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Minggu (16/6) meresmikan nama baru daerah itu dengan nama Presiden Donald Trump, sebagai penghargaan atas pengakuan pemimpin Amerika itu atas kedaulatan Israel di wilayah itu.
Pemberian nama ini tidak sepenuhnya baru. Daerah yang dikenal sebagai Bruchim ini telah berusia 30 tahun dan memiliki populasi 10 orang.
BACA JUGA: PM Israel Berencana Caplok Permukiman di Tepi BaratIsrael berharap dengan mengganti nama daerah itu menjadi “Ramat Trump” – bahasa Hebrew untuk “Dataran Tinggi Trump” akan mendorong masuknya gelombang warga untuk memperluas daerah itu.
“Benar-benar indah,” ujar Duta Besar Amerika Untuk Israel David Friedman, yang ikut menghadiri upacara hari Minggu. Merujuk pada ulang tahun Trump Jumat lalu (14/6), ia mengatakan, “Saya kira tidak ada hadiah ulang tahun lain yang lebih tepat dan indah” dari ini.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang tahun 1967 dan mencaploknya pada tahun 1981. Sebagian besar masyarakat internasional menilai berdasarkan hukum internasional, tindakan itu ilegal.
Tetapi dalam lawatan Netanyahu ke Washington DC Maret lalu, beberapa minggu sebelum pemilu Israel, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengakui dataran pegunungan tinggi yang strategis itu sebagai wilayah Israel. Keputusan itu, yang terbaru dari serangkaian langkah diplomatik yang menguntungkan Israel, mendapat sambutan luas di negara itu. (em/al)