Israel Ambil Tindakan Balasan setelah Resolusi PBB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di depan bangunan baru, di pemukiman Yahudi yang dikenal sebagai Har Homa oleh warga Israel dan Jabal Abu Ghneim oleh warga Palestina, di kawasan Tepi Barat yang dikuasai Israel pada tahun 1967. (Foto: dok.)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan hari Minggu (25/12) dalam rapat kabinetnya bahwa pemerintah Israel dan pemerintahan Amerika Serikat telah sependapat selama puluhan tahun bahwa Dewan Keamanan PBB bukan tempatnya untuk menyelesaikan masalah perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Namun, resolusi mengenai penghentian pembangunan pemukiman Israel disetujui oleh Dewan Keamanan PBB hari Jumat setelah Amerika Serikat memilih untuk tidak memveto resolusi itu.

Netanyahu mengatakan hari Minggu ia telah berbicara dengan "sahabat-sahabat kita di Amerika Serikat, anggota Republik dan Demokrat yang memahami bagaimana gegabahnya dan destruktifnya resolusi PBB ini." Ia mengatakan sangat menunggu sahabat-sahabat tersebut dan pemerintahan baru yang dilantik tanggal 20 Januari.

Perdana Menteri itu mengatakan ia mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry baru-baru ini "teman tidak membawa teman ke Dewan Keamanan."

Marah karena pemungutan suara Dewan Keamanan itu, Netanyahu telah memerintahkan pemerintahannya menghentikan pendanaan 5 lembaga PBB.

Dalam pidato televisi hari Sabtu, perdana menteri Israel itu mengatakan pemerintahnya yang sekarang menahan hampir 8 juta dolar dana bagi lembaga-lembaga PBB yang tidak disebut namanya dan mengatakan masih ada lagi yang akan dilakukan. Ia tidak menjelaskan lebih jauh.

Ia mengatakan telah memerintahkan Kementerian Luar Negerinya untuk meninjau kembali dalam waktu satu bulan semua kegiatan Israel dengan badan dunia itu, termasuk semua pendanaan dan kehadiran wakil-wakil PBB di wilayahnya.

Netanyahu menyebut abstain-nya Amerika dan resolusi itu sendiri "memalukan" dan mengatakan pemerintahannya tidak akan memperdulikan isi resolusi itu. Ia juga memanggil pulang duta besar Israel di Selandia Baru dan Senegal, dua dari empat sponsor resolusi itu, dan menghentikan program bantuan Israel bagi Negara Afrika Barat tersebut. [gp]