Pejabat Komando Selatan mengatakan hari Minggu (25/9) bahwa tembok itu akan dibangun dalam di bawah tanah, serta membanjiri beberapa bagian perbatasan sepanjang kira-kira 60-kilometer itu.
Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat namanya jangan disebut sesuai dengan peraturan pemberian keterangan militer, mengatakan sasarannya adalah mengubah jaringan bawah-tanah Hamas menjadi “perangkap maut.”
Dalam perang tahun 2014, militan Hamas berhasil beberapa kali memasuki Israel melalui jaringan terowongan.
Israel menghancurkan kira-kira 32 terowongan dalam perang tersebut. Pejabat tadi mengatakan militer melakukan usaha besar untuk menghentikan ancaman itu. [gp]