Aktivis-aktivis internasional yang meluncurkan kampanye “Selamat Datang di Palestina” mendapat sambutan buruk dari Israel.
Wartawan VOA Robert Berger melaporkan dari biro VOA di Yerusalem bahwa Israel telah memblokir penerbangan ratusan aktivis pro-Palestina yang menurut rencana tiba di bandara dekat Tel Aviv, dalam perjalanan mereka ke Tepi Barat.
Maskapai-maskapai penerbangan di Eropa membatalkan tiket lebih dari 100 aktivis setelah Israel mengeluarkan daftar cekal. Puluhan aktivis yang berhasil tiba di bandara tersebut ditangkap oleh petugas Israel dan akan dideportasi.
Pemerintah Israel, yang mengikuti kampanye “Selamat Datang di Palestina” lewat Facebook, menuduh para peserta merencanakan gangguan di bandara dan demonstrasi di Tepi Barat.
Namun, Abdul Fatah Abu Suroor – pihak pengatur dari Palestina – mengatakan Israel telah memblokir misi perdamaian.
Israel khawatir dengan kehadiran para aktivis internasional sejak armada bantuan kecil yang menuju ke Jalur Gaza dua tahun lalu berubah menjadi aksi kekerasan, dan sembilan orang di kapal tersebut tewas oleh pasukan komando Israel. Para aktivis mengatakan penerbangan untuk masuk ke Israel itu lebih mengekspos kebijakan represif Israel terhadap Palestina.
Maskapai-maskapai penerbangan di Eropa membatalkan tiket lebih dari 100 aktivis setelah Israel mengeluarkan daftar cekal. Puluhan aktivis yang berhasil tiba di bandara tersebut ditangkap oleh petugas Israel dan akan dideportasi.
Pemerintah Israel, yang mengikuti kampanye “Selamat Datang di Palestina” lewat Facebook, menuduh para peserta merencanakan gangguan di bandara dan demonstrasi di Tepi Barat.
Namun, Abdul Fatah Abu Suroor – pihak pengatur dari Palestina – mengatakan Israel telah memblokir misi perdamaian.
Israel khawatir dengan kehadiran para aktivis internasional sejak armada bantuan kecil yang menuju ke Jalur Gaza dua tahun lalu berubah menjadi aksi kekerasan, dan sembilan orang di kapal tersebut tewas oleh pasukan komando Israel. Para aktivis mengatakan penerbangan untuk masuk ke Israel itu lebih mengekspos kebijakan represif Israel terhadap Palestina.