Israel Cabut Detektor Logam Dari Kompleks Masjid Al- Aqsa di Jerusalem

Petugas polisi Israel membongkar detektor logam di luar kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Jerusalem, 25 Juli 2017.

Israel telah menggantikan detektor-detektor logam dari tempat suci di Yerusalem dengan kamera televisi, tetapi Palestina terus melancarkan protes atas tindakan pengamanan yang sangat ketat tersebut.

Di Washington, Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, Amerika mendukung langkah-langkah untuk menghilangkan ketegangan, tetapi menyerahkan kepada Israel dan Palestina untuk memutuskan langkah apa yang sesuai untuk mempertahankan status quo tempat suci itu.

"Kami akan menyerahkannya kepada pihak-pihak itu untuk menentukan apa yang sesuai bagi mereka," kata juru bicara Heather Nauert hari Selasa, menjawab pertanyaan apakah pemasangan kamera CCTV adalah langkah ke arah yang benar.

"Pada akhirnya, dan seiring dengan proses perdamaian, merekalah yang harus membuat keputusan, supaya kedua pihak dapat hidup dan bekerja sama," kata Nauert.

Setelah beberapa hari bentrok dan terjadi demonstrasi karena peningkatan keamanan tersebut, pejabat Israel mengatakan mereka akan menggunakan tindakan yang lebih halus untuk mengamankan kompleks masjid al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount.

"Ketegangan tampak sedikit berkurang, dan kami senang dengan itu. Sepertinya arahnya tepat sekarang”, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert.

Pemimpin Muslim, termasuk Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah, minta semua alat keamanan yang dipasang setelah 14 Juli dicabut, dan meminta umat Islam untuk memboikot kompleks tersebut dan berdoa di luarnya.

Israel memasang alat detektor logam dan kamera keamanan setelah dua polisi Israel ditembak mati di sana oleh tiga orang Arab Israel. Warga Palestina menolak tindakan tersebut sebagai penghinaan terhadap umat Islam, meningkatkan ketegangan mengenai siapa yang menguasai kompleks tersebut.

Amerika Serikat melakukan intervensi, dan Duta Besar David Friedman menengahi kesepakatan antara Israel dan Yordania, yang menjadi penjaga Masjid Al-Aqsa.

Kamera-kamera penjaga keamanan seharusnya telah dipasang di Temple Mount sesuai dengan kesepakatan yang dicapai akhir tahun 2015, antara Israel dan Yordania dengan bantuan Amerika . Rencana tersebut dibatalkan setelah terjadi demonstrasi dan tentangan sengit dari pihak. (SP)