Israel dan 10 Negara Arab Dukung Amerika Perangi ISIS

  • Scott Bobb

10 negara Arab dalam koalisi melawan ISIS per 12 September 2014.

Pemerintah Israel mengatakan pihaknya mendukung rencana Presiden Obama untuk memburu militan ISIS di Irak dan Suriah. Sepuluh pemerintah Arab juga mengumumkan dukungan mereka atas perlawanan terhadap ISIS.

Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu Kamis malam mengatakan bahwa negaranya akan mendukung seruan Presiden Obama bagi upaya multilateral melawan kelompok militan Negara Islam yang juga dikenal sebagai ISIS.

Israel mendukung sepenuhnya seruan Presiden Obama untuk tindakan bersama melawan ISIS. Semua negara yang beradab harus bersatu dalam perang melawan teroris radikal yang melanda seluruh Timur Tengah dan dunia.

Netanyahu mengomentari pidato Presiden Obama, Rabu malam bahwa ia telah memerintahkan serangan-serangan udara terhadap militan di Suriah untuk pertama kalinya dan serangan tambahan di Irak.

Presiden Obama mengatakan sebuah koalisi 40 negara telah bergabung bersama untuk merontokkan dan pada akhirnya menghancurkan ISIS dimanapun mereka berada.

Sepuluh pemerintah Arab mengumumkan mereka mendukung upaya itu setelah pertemuan di Arab Saudi yang dihadiri Menlu Amerika John Kerry.

Netanyahu mengatakan perang terhadap apa yang disebutnya aksi terror Islamis telah menciptakan aliansi baru di Timur Tengah. Ia mengatakan ini karena banyak pemerintah Arab sudah menyadari bahwa ancaman dari ekstremis Sunni sama besarnya dengan ancaman dari ekstremis Shiah.

Ini dipandang sebagai peringatan bagi pemerintah Iran dan Suriah yang didominasi Shiah serta aliansi mereka gerakan Hezbollah di Lebanon.

Netanyahu memperingatkan masyarakat internasional untuk tidak melupakan ancaman ekstremis Shiah.

“Keduanya sama saja . Kita tidak perlu memperkuat yang satu untuk memperlemah yang lainnya. Kebijakan saya adalah: melemahkan keduanya dan yang terpenting jangan membiarkan mereka memperoleh senjata pemusnah massal,” kata Netanyahu.

Negara-negara barat yang kuat menuduh pemerintah Iran hendak mengembangkan senjata nuklir. Iran menyangkal tuduhan itu dan mengatakan program nuklirnya bertujuan damai.

Sejumlah perundingan telah dilakukan selama sembilan bulan terakhir dimana Iran akan mengabaikan program senjata nuklir sebagai imbalan dicabutnya sanksi-sanksi internasional terhadap Iran. Perundingan tersebut dijadwalkan berlanjut minggu depan di New York.