Beijing Tak Kutuk Serangan Hamas, Israel Desak Solidaritas China

Kementerian Luar Negeri China pada Minggu (8/10) menanggapi serangan mendadak militan Hamas terhadap Israel, dengan menyerukan semua pihak untuk menahan diri, sejalan dengan yang dikatakan Rusia. (Ilustrasi/AP)

Kementerian Luar Negeri China pada Minggu (8/10) menanggapi serangan mendadak militan Hamas terhadap Israel, dengan menyerukan semua pihak untuk menahan diri, sejalan dengan yang dikatakan Rusia.

“China sangat prihatin atas meningkatnya ketegangan dan kekerasan antara Palestina dan Israel sekarang ini. Kami menyerukan kedua pihak terkait untuk tetap tenang, menahan diri dan segera mengakhiri permusuhan guna melindungi warga sipil dan menghindari memburuknya situasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

Seorang pejabat kedutaan Israel di Beijing pada Minggu (8/10) menulis di platform media sosial X, bahwa Israel memperkirakan akan ada kecaman yang lebih keras terhadap Hamas oleh China. “Ketika orang-orang dibunuh, dibantai di jalanan, ini bukan waktunya untuk menyerukan solusi dua negara,” kata Yuval Waks, pejabat senior di Kedutaan Israel di Beijing, kepada wartawan.

BACA JUGA: Menlu China Harap Beijing dan Washington Dapat Kelola Perbedaan Secara 'Rasional'

China tidak menggolongkan Hamas di Gaza sebagai kelompok teroris, tetapi menganggapnya sebagai organisasi perlawanan. Kedutaan Besar Israel untuk China juga mendesak Beijing untuk mendukung Israel. “Kami juga berharap China dapat memberikan solidaritas dan dukungan kepada Israel pada masa sulit ini,” tulisnya di platform media sosial X.

Hubungan ekonomi antara China dan Israel berkembang pesat selama 30 tahun, meskipun perselisihan politik masih terjadi. Ini termasuk perselisihan terkait Palestina, hubungan China dengan musuh Israel, seperti Iran, dan kekhawatiran terkait keamanan Israel mengenai transfer teknologi tertentu ke China. [ps/jm]