Israel Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza Jelang Tenggat dari AS

Warga antre untuk menerima bantuan pangan dari United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) di Deir el-Balah, Jalur Gaza, 3 November 2024 (foto: dok).

Truk yang membawa bantuan kemanusiaan diizinkan menyeberang ke Gaza utara pada Senin (11/11). Langkah tersebut diambil beberapa hari, setelah para ahli keamanan pangan global memperingatkan bahwa ada “kemungkinan besar kelaparan akan segera terjadi di wilayah” Gaza utara.

Dan hal itu juga terjadi saat Amerika Serikat membuat keputusan tentang apakah Israel telah membuat kemajuan dalam memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan mengatakan pada Minggu (10/11) bahwa Washington juga akan memutuskan bagaimana membuat tanggapan atas hal tersebut.

Upaya itu dilakukan, setelah pemerintahan Presiden Joe Biden menyampaikan kepada Israel melalui surat pada 13 Oktober, untuk mengambil langkah-langkah dalam waktu 30 hari atau menghadapi risiko pembatasan bantuan militer AS.

Israel telah memfokuskan serangannya melawan militan Hamas di utara dan tengah Gaza.

BACA JUGA: PBB: Hampir 70% Korban Tewas di Perang Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

AS mengatakan, mereka mengawasi untuk memastikan tindakan Israel tidak menunjukkan bahwa mereka menerapkan “strategi kelaparan” di wilayah utara, tempat PBB memperkirakan antara 75 ribu hingga 95 ribu orang masih berlindung.

Pada Jumat (8/11), Komite Pemantau Kelaparan yang independen mengatakan, dapat “diasumsikan bahwa kelaparan, kekurangan gizi, dan kematian berlebih akibat kekurangan gizi dan penyakit, meningkat pesat” di wilayah utara.

Komite meninjau temuan tersebut berdasarkan standar yang diakui secara internasional yang dikenal sebagai Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu atau IPC.

Badan militer Israel yang menangani urusan sipil Palestina menolak peringatan tersebut.

Dikatakan bahwa “semua” proyeksi IPC terbukti “tidak benar dan tidak konsisten dengan situasi di lapangan”.

Militer Israel juga terus beroperasi sesuai dengan hukum internasional, katanya, untuk “memfasilitasi dan mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza”.

Menyusul peringatan kelaparan tersebut, kepala badan bantuan Palestina PBB UNRWA menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata.

Data PBB juga menunjukkan bahwa jumlah bantuan yang masuk ke Gaza telah turun ke level terendah sepanjang tahun.

Duta besar Israel untuk PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan bulan lalu bahwa masalah di Gaza bukanlah kurangnya bantuan.

Dia menuduh Hamas membajak bantuan tersebut.

Hamas telah berulang kali membantah tuduhan Israel bahwa pihaknya mencuri bantuan dan mengatakan Israel harus disalahkan atas kekurangan bantuan. [ns/jm]