Militer Israel hari Minggu mengatakan telah mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah Palestina itu.
Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan angka kematian dalam serangan yang telah berlangsung hampir dua minggu itu mencapai 400, kebanyakan warga sipil, dengan sedikitnya korban tewas hari Minggu. Jumlah itu belum bisa dikukuhkan.
Israel mengatakan dua warga sipil dan lima tentara di pihaknya tewas sejak kekerasan meletus tanggal 8 Juli.
Kedua pihak hari Minggu menyepakati gencatan senjata kemanusiaan selama dua jam untuk distrik yang digempur paling parah di Jalur Gaza.
Gencatan senjata yang diminta oleh Komite Palang Merah Internasional itu berlangsung sampai pukul 7:30 WIB di lingkungan Shijaiyah.
Kelompok-kelompok besar warga Palestina hari Minggu tampak meninggalkan Jalur Gaza bagian utara yang telah mengalami gempuran hebat malam sebelumnya.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon ditunggu kedatangannya di Timur Tengah hari Minggu untuk mencari cara mengakhiri kekerasan antara Israel dan Palestina.
PBB mengatakan Ban Ki-moon akan singgah di Doha dan dari sana akan mengunjungi Kuwait, Kairo, Yerusalem, Ramallah dan Amman.
Para pejabat mengatakan perjalanan Ban Ki-moon itu merupakan bagian dari upaya mendorong gencatan senjata yang langgeng antara Israel dan militan Hamas.
Kantor berita Reuters melaporkan Ban Ki-moon akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari Minggu di Qatar, di mana Abbas juga dijadwalkan bertemu dengan pemimpin Hamas Khaled Meshaal untuk membahas gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir.
Israel melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas Kamis malam setelah peringatan berulang-ulang dan serangan udara tidak berhasil meyakinkan Hamas untuk menghentikan serangan roket ke kota-kota di Israel.
Militer Israel mengatakan telah menghantam sekitar 200 sasaran sejak operasi itu dimulai. Sasaran-sasaran itu termasuk lebih dari 20 terowongan yang digunakan oleh militan untuk menyelundupkan senjata dan bahan peledak.