Militer Israel dan dua sumber keamanan, Kamis (18/7), mengatakan seorang komandan lapangan di pasukan elit Radwan Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan. Komandan unit elit itu adalah pejabat senior Hizbullah terbaru yang terbunuh di tengah baku tembak dengan Israel di perbatasan Israel-Lebanon.
Kata sumber keamanan, Habib Maatouk telah menggantikan komandan lain di unit elit tersebut, Ali Ahmed Hassin, yang terbunuh pada April dalam serangan Israel.
Militer Israel mengatakan telah membunuh seorang komandan unit operasi Pasukan Radwan yang bernama Ali Jaafar Maatuk, bersama dengan komandan lain yang bertanggung jawab atas operasi Pasukan Radwan di wilayah Hajir. Israel mengatakan bahwa sejumlah kombatan Pasukan Radwan lainnya juga tewas dalam serangan itu.
Sumber itu mengatakan bahwa Maatouk tewas dalam salah satu dari beberapa serangan di desa perbatasan Safad El Battikh dan Jmaijmeh. Delapan belas orang yang terluka dibawa ke rumah sakit pemerintah Tebnine yang berdekatan, kata direktur rumah sakit tersebut, Mohammed Hamadi, kepada Reuters.
Reuters tidak dapat segera menghitung dengan pasti berapa banyak korban yang terluka adalah kombatan dan berapa banyak warga sipil.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan dalam pidatonya pada Rabu (16/7) bahwa kelompok itu akan memperluas cakupan serangannya di Israel jika pihak musuh menyerang lebih banyak warga sipil.
Sebelumnya pada Kamis (18/7), Hamas mengatakan salah satu komandannya tewas dalam serangan Israel di Bekaa Barat Lebanon dan seorang anggota Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Jbal el-Botm, sebuah kota di selatan Lebanon.
Hizbullah mengumumkan serangan dengan puluhan roket dan rudal terhadap Israel sepanjang hari, termasuk terhadap pangkalan Filon di Safed Israel untuk pertama kalinya, kata kelompok itu.
BACA JUGA: Menhan Israel Peringatkan Hizbullah Negaranya Dapat Meluncurkan Serangan “Seketika”Israel dan Hizbullah saling baku tembak sejak Hizbullah mengumumkan "front dukungan" dengan Palestina tak lama setelah sekutunya Hamas menyerang komunitas perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober. Serangan Hamas itu memicu serangan balasan oleh militer Israel di Gaza.
Pertempuran di Lebanon telah menewaskan lebih dari 100 warga sipil dan lebih dari 300 kombatan Hizbullah, menurut penghitungan Reuters. Selain itu, pertempuran itu juga telah menyebabkan tingkat kehancuran di kota-kota dan desa-desa perbatasan Lebanon yang belum pernah terjadi sejak perang Israel-Lebanon pada 2006.
Kekhawatiran meningkat dalam beberapa pekan terakhir di kalangan pengamat internasional bahwa Israel mungkin memperluas operasi militernya di Lebanon, sehingga berisiko menimbulkan perang yang lebih luas. [ft]