Delegasi Israel yang ikut dalam pameran besar pertahanan Euronaval bulan depan di Prancis tidak akan diizinkan membangun stan atau memamerkan perangkat keras setelah ada keputusan pemerintah Prancis, kata penyelenggara, Rabu (16/10). Ini memicu kemarahan dari Israel.
Keputusan itu muncul sementara ketegangan meningkat antara Israel dan Prancis menyusul komentar Presiden Emmanuel Macron yang mengkritik korban sipil akibat serangan Israel terhadap kelompok militan Syiah Hizbullah di Lebanon dan kelompok militan Palestina Hamas di Jalur Gaza.
Macron pekan lalu bersikeras bahwa menghentikan ekspor senjata yang digunakan Israel dalam kedua operasi adalah satu-satunya cara menghentikan kedua konflik.
"Pemerintah Prancis memberi tahu Euronaval tentang keputusannya menyetujui partisipasi delegasi Israel dalam Euronaval 2024, tanpa stan atau pameran peralatan apa pun," kata panitia pameran yang akan dimulai pada 4 November di Paris.
BACA JUGA: Kritik Operasi Gaza dan Lebanon, Macron Imbau Embargo Senjata ke IsraelMenanggapi keputusan itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengecam Macron, menyebut tindakan tersebut sebagai "memalukan". "Tindakan Macron ini memalukan bagi bangsa Prancis dan nilai-nilai dunia bebas, yang ia klaim ia junjung tinggi. Keputusan untuk mendiskriminasi industri pertahanan Israel di Prancis untuk kedua kali - membantu musuh-musuh Israel dalam perang," tulis Gallant di X. "Kami akan terus membela negara kami dari musuh-musuh di 7 front yang berbeda, dan berjuang untuk masa depan kami - dengan atau tanpa Prancis," tambah Gallant.
Euronaval, acara dua tahunan yang menarik peserta pameran pertahanan angkatan laut dari seluruh dunia, mengatakan bahwa tujuh perusahaan Israel terdampak oleh keputusan tersebut. "Sesuai keputusan pemerintah Prancis, perusahaan-perusahaan dan warga negara Israel yang ingin hadir akan disambut di pameran tersebut dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum di atas," tambahnya.
Pada akhir Mei, kehadiran produsen pertahanan Israel di pameran pertahanan dan keamanan darat Eurosatory dilarang oleh pemerintah, sebelum akhirnya diizinkan pengadilan Prancis. [ka/ab]