Suara ledakan terdengar dan asap tampak membubung di langit Gaza hari Kamis (20/5), sementara pertempuran antara Israel dan Hamas berlanjut.
Sebelumnya Israel meluncurkan gelombang serangan udara di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya satu orang Palestina dan mencederai beberapa lainnya.
Serangan terbaru ini berlangsung setelah PM Benjamin Netanyahu menolak tekanan AS untuk meredakan serangan terhadap militan Hamas di Gaza, yang telah menembakkan ribuan roket ke Israel.
Ledakan mengguncang Kota Gaza dan warna oranye menerangi langit malam, dengan serangan udara juga dilaporkan terjadi di kota Deir al-Balah di bagian tengah dan Khan Younis di bagian selatan.
Sementara matahari terbit, warga menyisir puing-puing dari sedikitnya lima rumah yang hancur di Khan Younis.
Serangan udara hebat juga terjadi di Jalan al-Saftawi, satu ruas jalan komersial di Kota Gaza.
Militer Israel menyatakan telah menghantam sedikitnya empat rumah komandan Hamas, menarget “infrastruktur militer,” serta sebuah unit penyimpanan senjata di rumah seorang anggota Hamas di Kota Gaza.
Pertempuran terbaru antara Israel dan Hamas dimulai pada 10 Mei, sewaktu kelompok militan menembakkan roket jarak jauh ke arah Yerusalem, setelah bentrokan berhari-hari antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di kompleks Masjid al-Aqsa, tempat yang dianggap suci bagi umat Yahudi dan Muslim.
BACA JUGA: Peta Konflik Israel-Palestina dan Peran Amerika SerikatSejak itu, Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara yang disebutnya menarget infrastruktur Hamas, termasuk jaringan luas terowongan yang disebutnya “Metro.”
Hamas dan kelompok-kelompok militan lain yang berada di kawasan permukiman telah menembakkan lebih dari 4.000 roket ke berbagai kota Israel, dengan ratusan di antaranya tidak mencapai sasaran dan sebagian besar dicegat atau jatuh di daerah terbuka. [uh/ab]