Setelah kebuntuan hampir delapan bulan, Israel telah menarik pencalonan mantan pemimpin permukiman sebagai duta besar untuk Brazil dan menunjuknya sebagai Konsul Jenderal Israel di New York.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Senin (28/3) mengumumkan bahwa Dani Dayan akan menggantikan pejabat yang berkarier di Kementerian Luar Negeri, Ido Aharoni, yang menyelesaikan masa jabatannya.
Netanyahu menominasikan Dayan sebagai duta besar untuk Brazil pada bulan Agustus. Netanyahu sebelumnya mengatakan Dayan - yang lahir di Argentina - adalah orang tepat dan satu-satunya calon Israel untuk Brazil. Pencalonan Dayan juga mendapat dukungan dari partai oposisi di parlemen Israel.
Dayan seyogianya memulai pos barunya beberapa minggu lagi, namun pemerintah Brazil tidak menerimanya secara resmi sebagai duta besar.
Para pejabat Brazil kemudian mengatakan alasan penolakan negara mereka berakar pada afiliasi Dayan dengan Dewan Yesha, organisasi utama Israel yang mempromosikan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
Brazil secara resmi mengakui negara Palestina pada tahun 2010 dengan menggunakan batas-batas tahun 1967 terkait Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur. Masyarakat internasional menganggap permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur ilegal.
Pada tanggal 17 Maret, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan sedang mencari pilihan duta besar yang untuk Brazilia, tetapi menarik pengumuman itu dan mengatakan itu adalah "kesalahan birokrasi yang disayangkan" dan bahwa Dayan masih satu-satunya pilihan.
Menurut Dayan, penunjukannya sebagai konsulat di New York seharusnya tidak artikan bahwa Israel mengalah karena tekanan Brazil, melainkan satu kemenangan bagi gerakan permukiman Israel.
"Saya pikir unsur-unsur yang tidak ingin pemimpin pemukiman ada di Brazilia malah menempatkan pemimpin pemukiman di ibukota dunia, sehingga pada akhirnya ini adalah kemenangan," katanya pada konferensi tentang pemberantasan kelompok anti permukiman di Yerusalem. [as]