Seorang pejabat tinggi Israel memperkirakan, perang Israel melawan Hamas akan berlangsung hingga akhir tahun ini, di tengah seruan gencatan senjata yang terus berlanjut.
“Mungkin kami bertempur tujuh bulan lagi untuk mengokohkan keberhasilan kami dan mencapai apa yang kami definisikan sebagai penghancuran kekuatan dan kemampuan militer Hamas,” kata Penasihat Keamanan Nasional, Tzachi Hanegbi kepada radio pemerintah Israel.
Militer Israel mengatakan pada hari Rabu (29/5), tiga lagi tentaranya tewas di kota Rafah di Gaza selatan, di mana penduduk melaporkan serangan baru Israel, sementara Hamas mengatakan bahwa mereka menembakkan roket ke pasukan Israel.
BACA JUGA: Aljazair Ajukan Resolusi PBB untuk Akhiri “Pembunuhan” di RafahSerangan-serangan terbaru itu terjadi sementara Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) dan Masyarakat Bulan Sabit Merah mengatakan perlunya gencatan senjata di Gaza dan akses bagi kelompok kemanusiaan untuk membagikan bantuan kepada warga Palestina yang sangat memerlukan bantuan setelah hampir delapan bulan perang.
"Kami siap untuk mendistribusikan bantuan. Kami harus memiliki akses, dan untuk mendapatkan akses, harus ada gencatan senjata," kata Presiden IFRC Kate Forbes kepada kantor berita Reuters.
Juga berbicara kepada kantor berita Associated Press, Forbes mengatakan ada kebutuhan jangka pendek yang harus segera diatasi, seperti kekurangan gizi dan kurangnya sanitasi yang memadai.”
AS menyatakan “keprihatinan yang mendalam” pada hari Selasa atas serangan udara Israel hari Minggu, yang menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai 200 warga Palestina yang berlindung di kamp pengungsi di Rafah. AS mengatakan pihaknya mendesak Israel untuk melakukan penyelidikan penuh. [ps/ka]