Israel Setujui Pembangunan Perumahan Israel dan Palestina di Tepi Barat

Seorang perempuan Palestina membawa anak-anaknya setelah rumahnya di Desa Aqraba, hancur. Aqraba terletak dekat permukiman Itamar, Nablus, West Bank.

Pemerintah Israel telah menyetujui rencana pembangunan 6.000 lebih rumah bagi warga Israel, dan 700 rumah bagi warga Palestina di kawasan Tepi Barat.

Usul paling baru itu akan memperluas kehadiran Israel di Tepi Barat, kawasan yang direbutnya dalam perang 1967 dengan sejumlah negara Arab.

Perkembangan ini terjadi dalam kunjungan Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump, ke Timur Tengah. Kushner yang juga penasihat senior presiden, sedang memimpin usaha Amerika mendorong perjanjian damai antara Israel dan Palestina.

Tapi juru bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan bahwa warga Palestina punya hak untuk membangun rumah di Tepi Barat “tanpa harus minta izin siapapun.”

Hubungan antara pemerintah Trump dan pimpinan Palestina tegang sejak lama, dan usul terbaru Israel itu hanya memicu kecaman dari pemimpin Palestina.

“Kami tidak akan memberikan legitimasi bagi pembangunan permukiman manapun,” kata Abu Rudeineh.

Perumahan yang diusulkan Israel itu akan dibangun di kawasan C di Tepi Barat yang dikuasainya. Kawasan A dan B berada dibawah kekuasaan Otorita Palestina, tapi keamanan di kawasan B dilakukan secara gabungan antara Israel dan Palestina.

Kira-kira 700.000 warga Israel telah menetap di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 1967. Banyak negara mengatakan kehadiran Israel di Tepi Barat adalah pendudukan dan pembangunan perumahan di sana melanggar hukum. [ii/pp]