Penasihat senior Perdana Menteri Israel, Senin (6/1) mengatakan Israel siap untuk menanggapi serangan Hizbullah.
Mark Regev mengatakan kepada Sky News bahwa Israel tidak ingin berperang di dua front dan lebih memilih fokus pada Hamas di Gaza.
“Tetapi jika Hizbullah benar-benar memulai konflik, konflik yang lebih luas di wilayah utara, kami siap,” kata Regev dari Tel Aviv.
“Saya katakan kepada Hizbullah bahwa Israel telah dimobilisasi, Israel sedang mengawasi, Israel siap. Dan jika mereka cukup bodoh, jika mereka cukup gila untuk memulai perang, kami siap untuk merespons, menurut saya, dengan cepat dan tegas," imbuhnya.
Serangan udara Israel di Lebanon Selatan pada Minggu malam menewaskan empat warga sipil, yang mencakup seorang perempuan dan tiga anak, meningkatkan kemungkinan eskalasi baru yang berbahaya dalam konflik di perbatasan Lebanon-Israel.
Pasukan Israel dan militan Hizbullah serta sekutu-sekutunya telah bentrok selama sebulan di sepanjang perbatasan sejak dimulainya perang Israel-Hamas.
Meskipun sebagian besar bentrokan masih dapat diatasi, intensitasnya meningkat ketika Israel melakukan serangan darat di Gaza melawan sekutu Hizbullah, Hamas.
Para pejabat Hizbullah telah memperingatkan bahwa jika Israel membunuh warga sipil Lebanon, hal itu akan dianggap sebagai pelanggaran aturan keterlibatan dan akan membalas dengan menyerang sasaran sipil. [ab/uh]