Israel mengatakan pihaknya akan menahan sekitar $6 juta iuran tahunannya kepada PBB, setelah resolusi Dewan Keamanan PBB bulan lalu yang menuntut pengakhiran kegiatan pemukiman Israel di wilayah Palestina yang didudukinya.
Amerika Serikat abstain dalam pemungutan suara mengenai resolusi itu, yang membuka jalan bagi ke-14 anggota lain Dewan Keamanan untuk menyetujui resolusi tersebut dengan suara bulat.
Perwakilan Israel di PBB mengatakan pemotongan $6 juta dari sumbangan tahunannya $40 juta kepada badan dunia itu, hari Jumat (6/1) merupakan dana yang akan dialokasikan kepada komisi-komisi PBB yang mengurus isu-isu Palestina.
“Tidak wajar bagi Israel untuk mendanai badan-badan yang bekerja untuk melawan kami di PBB,” kata Duta Besar Israel di PBB, Danny Danon, dalam pernyataan.
Perwakilan Israel di PBB mengatakan Israel akan mengambil langkah-langkah lain yang bertujuan untuk mengakhiri kegiatan anti-Israel setelah Donald Trump dilantik sebagai presiden Amerika Serikat.
Hari Kamis (6/1), Majelis DPR Amerika yang dikuasai Partai Republik dengan suara yang sangat besar meloloskan resolusi yang mengutuk sikap PBB itu dan mengecam pemerintahan Presiden Barack Obama karena abstain dalam pemungutan suara Dewan Keamanan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyebut sikap abstain Amerika mengenai resolusi PBB itu tindakan yang memalukan terhadap sekutu tradisional Washington.
Namun, Palestina menyambut hasil pemungutan suara itu, dan mantan perunding perdamaian Palestina Saeb Erekat menyebutnya pesan yang jelas dengan suara bulat kepada Netanyahu bahwa kebijakannya tidak akan menghasilkan perdamaian atau keamanan bagi Israel atau Palestina.
Lebih dari 500 ribu orang warga Israel tinggal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat di daerah pemukiman yang dipandang oleh sebagian besar dunia ilegal. Pemerintahan Obama menyebutnya tidak sah.
Dengan alasan kepemilikan atas tanah itu sebagaimana yang disebut dalam kitab suci dan juga alasan keamanan, Israel mengklaim seluruh Yerusalem dan Tepi Barat, wilayah yang direbutnya dalam Perang 6 Hari tahun 1967. [gp]