Israel Tangkap 2 Lagi Ekstremis Yahudi

Pemimpin kelompok ekstremis Yahudi Meir Ettinger muncul di pengadilan di Nazareth Illit, Israel (4/8). (AP/Ariel Schalit)

Seorang tersangka adalah Meir Ettinger, cucu Meir Kahane, rabi ekstrem kanan yang menuntut semua orang Arab dan Palestina keluar dari Israel.

Petugas keamanan Israel telah menangkap dua orang lagi ekstremis Yahudi sayap kanan, Selasa (4/8), dalam rangka penindakan yang dijanjikan terhadap ekstremis Yahudi setelah serangan pembakaran yang menewaskan seorang balita Palestina di tempat tidurnya pekan lalu.

Tidak ada dari ketiga ekstremis yang ditangkap sejak Senin telah terlibat langsung dalam pembakaran di Tepi Barat yang mengakibatkan anggota keluarga lain menderita luka bakar yang parah. Tetapi ketiga orang yang ditangkap itu dicurigai mempunyai hubungan dengan kejahatan kekerasan lain, termasuk pembakaran gereja.

Menteri Pertahanan Moshe Yaalon menandatangani perintah menempatkan seorang dari ekstremis itu dalam penahanan administrasi, yang artinya ia dapat ditahan sampai enam bulan tanpa dikenakan tuduhan.

Seorang tersangka lain adalah Meir Ettinger, cucu Meir Kahane, rabi ekstrem kanan yang menuntut semua orang Arab dan Palestina keluar dari Israel. Kahane ditembak mati di New York tahun 1990.

Ettinger menulis dalam blognya bulan lalu bahwa tidak ada kelompok teroris Yahudi, “tetapi ada sangat banyak Yahudi,” yang tidak terikat oleh undang-undang Israel tetapi oleh “undang-undang yang jauh lebih abadi dan sungguh-sungguh.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan ia sangat terkejut dengan tewasnya balita Palestina itu.

“Tidak ada undang-undang di atas undang-undang negara. Siapapun yang melanggarnya, siapapun yang membela kejahatan kebencian, siapapun melakukan kekerasan, siapapun melakukan teror, kita akan bertindak terhadap mereka dengan semua kekuatan hukum,” kata Netanyahu, Selasa.

Para pemimpin Palestina menyalahkan pemerintah Israel karena mendorong pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem timur, dan mengatakan hal ini mendorong kebencian terhadap orang Arab. Israel membela pembangunan tersebut sebagai sangat penting bagi keamanannya.

Juga pekan lalu, seorang Yahudi ekstrem kanan menikam enam orang dalam pawai gay di Yerusalem. Salah satu korban, perempuan berusia 16 tahun, meninggal hari Minggu. Tersangka baru-baru ini dilepaskan dari penjara karena melakukan serangan serupa pada pawai hak gay tahun 2005.