Israel mengatakan pasukan keamanannya menembak mati tiga warga Palestina yang dipersalahkan karena membunuh seorang perempuan Inggris-Israel dan dua putrinya bulan lalu, dalam serangan pada Kamis (4/5) di Tepi Barat yang diduduki.
Dua tersangka dalam pembunuhan itu, anggota kelompok militan Hamas, dan orang ketiga yang dituduh membantu mereka tewas dalam operasi gabungan di Nablus oleh tentara, polisi dan dinas keamanan Shin Bet, kata sebuah pernyataan.
Tim itu mengidentifikasi tiga orang yang tewas tersebut sebagai “pembunuh Leah, Maia dan Rina Dee” yang meninggal setelah serangan 7 April dalam kendaraan mereka di dekat Hamra di Lembah Yordan, kata Shin Bet.
Dalam pernyataan terpisah, tentara menyebut dua tersangka agen Hamas sebagai Kassan Katnani dan Maed Mitsri, dan tersangka Ibrahim Hura sebagai kaki tangan mereka.
Ditambahkan bahwa pasukan menemukan dua senapan M-16 dan AK-47 dari apartemen tempat tinggal orang-orang tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi tiga orang tewas dalam penggerebekan pagi di Kota Tua Nablus.
Seorang koresponden AFP mendengar tembakan meletus di dekat Kota Tua itu sekitar pukul 07.00 waktu setempat ketika puluhan kendaraan tentara Israel masuk dari berbagai arah.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menggambarkan pembunuhan tiga warga Palestina itu sebagai “pembunuhan terhadap pahlawan perlawanan di Kota Nablus.”
BACA JUGA: Tahanan Palestina yang Mogok Makan 86 Hari di Penjara Israel Meninggal, Situasi Kembali MemanasPenggerebekan itu terjadi hanya beberapa hari setelah kekerasan berkobar di sepanjang perbatasan Gaza menyusul kematian seorang pemogok makan Palestina dalam tahanan Israel pada Selasa.
Militan Palestina menembakkan lebih dari 100 roket dari Gaza sebagai tanggapan atas kematian Khader Adnan, 45 tahun, seorang tokoh terkemuka Jihad Islam di Tepi Barat yang diduduki, yang meninggal di penjara setelah mogok makan selama 87 hari.
Serangan mematikan terbaru itu menambah jumlah warga Palestina yang tewas dalam konflik Israel-Palestina sepanjang tahun ini menjadi 105 orang.
Sembilan belas orang Israel, satu Ukraina dan satu Italia telah tewas selama periode yang sama, menurut hitungan AFP berdasarkan sumber resmi dari kedua pihak.
Angka-angka ini termasuk kombatan serta warga sipil, dan, di pihak Israel, termasuk tiga anggota minoritas Arab. [lt/uh]