Israel melanjutkan kecaman kerasnya terhadap Amerika Serikat karena keputusannya untuk tidak memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penghentian pembangunan permukiman Israel.
Ron Dermer, Duta Besar Israel di Washington, menuduh pemerintahan Barack Obama berkomplot melawan negaranya dalam pemungutan suara minggu lalu.
“Yang konyol adalah, Amerika sebenarnya berada di belakang persekongkolan ini. Saya rasa ini hari yang sangat menyedihkan, sebuah bab memalukan,” kata diplomat Israel itu kepada CNN hari Senin (26/12).
Dermer mengatakan, Israel punya “bukti jelas” soal langkah Amerika itu dan bersedia berbagi bukti itu dengan pemerintahan mendatang yang dipimpin Donald Trump.
“Dan kalau mereka hendak berbagi itu dengan rakyat Amerika, silakan,” katanya.
Hari Jumat, Dewan Keamanan meloloskan resolusi yang menuntut “Israel segera menghentikan seluruhnya semua kegiatan permukiman di teritori Palestina yang dikuasainya, termasuk Yerusalem timur.”
Amerika yang memiliki kekuatan veto di Dewan Keamanan tidak memanfaatkannya, sehingga diadopsilah langkah itu, yang merupakan resolusi pertama sejak 1979 yang mengecam kebijakan pemukiman Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang marah memanggil Duta Besar AS Daniel Shapiro untuk membahas keputusan Amerika untuk abstain itu. Baik Departemen Luar Negeri Amerika maupun kantor PM Netanyahu tidak memberi komentar atas pertemuan Minggu itu. [jm]