Perusahaan sewa mobil Hertz memecat lebih dari 20 karyawan Muslim di bandara udara kota Seattle di negara bagian Washington, Amerika baratlaut karena tak mau menandatangani absen selama istirahat untuk melakukan shalat Jumat.
Hertz mengatakan, 34 karyawan dipecat tanggal 30 September karena tak mau menandatangani daftar absen. Perusahaan itu memberi kesempatan kepada mereka sampai hari Kamis untuk menandatangani perjanjian absensi atau dipecat.
Hertz mengatakan, 26 karyawan dipecat hari Jumat, sementara 8 lainnya sepakat untuk mematuhi kebijakan penandatanganan daftar absen.
Karyawan tersebut, yang diupah kurang dari 10 dolar per jam, bertugas mengisi bahan bakar dan mencuci mobil di Bandara Tacoma Internasional di kota Seattle.
Serikat Buruh yang mewakili karyawan mengatakan, Hertz menargetkan karyawan Muslim dan tidak menerapkan kebijakan itu kepada orang yang keluar dari tempat kerja untuk merokok.
Namun, pihak Hertz membantah tuduhan itu, dengan mengatakan, perusahaannya memusatkan perhatian kepada karyawan yang tidak kembali ke tempat kerja pada waktunya, dan tak ada kaitannya dengan agama.
Serikat buruh telah mengajukan kasus itu ke pengadilan federal karena menurut mereka, perusahaan Hertz melanggar hukum dan hak sipil karyawan.