Perdana Menteri Italia telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Libya mengenai energi dan migrasi, isu-isu utama bagi Italia dan Uni Eropa.
Dalam kunjungan Perdana Menteri Giorgia Meloni pada Sabtu (28/1), perusahaan-perusahaan minyak kedua negara menandatangani kesepakatan senilai $8 miliar atau sekitar Rp 119,78 triliun untuk mengembangkan dua lapangan gas alam lepas pantai. Kesepakatan itu menjadi investasi tunggal terbesar di sektor energi Libya dalam lebih dari dua dekade.
Libya adalah negara Afrika Utara kedua dalam pekan ini yang dikunjungi oleh Meloni, yang baru tiga bulan menjabat.
Meloni berusaha untuk mendapatkan pasokan gas alam baru untuk menggantikan energi Rusia di tengah perang Moskow di Ukraina. Dia sebelumnya mengunjungi Aljazair, pemasok utama gas alam Italia, di mana dia menandatangani beberapa nota kesepahaman.
Libya terpecah menjadi dua pemerintahan yang saling bersaing setelah jatuh ke dalam kekacauan pasca pemberontakan yang didukung oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) pada 2011.
Pemberontakan itu bergulir menjadi perang saudara yang menggulingkan dan kemudian menewaskan penguasa autokratik Moammar Gadhafi. [vm/ft]