Pemerintah Italia, Kamis (12/3), memperpanjang masa pembatasan aktivitas penduduknya (lockdown) selama dua pekan lagi. Keputusan terbaru ini diambil setelah jumlah total korban meninggal dunia akibat virus corona meningkat hingga lebih dari 800 sementara jumlah kasus yang dikukuhkan melonjak hingga di atas 12.000.
Lockdown sepenuhnya ini mengharuskan orang-orang yang meninggalkan rumah mereka mengajukan dokumen yang menjelaskan secara rinci alasan kegiatan mereka.
BACA JUGA: WNI di Italia Belum Terpengaruh 'Lockdown'Jalan-jalan dan taman-taman di kota-kota di berbagai penjuru negara itu terlihat sepi, Kamis (12/3). Penduduk mematuhi langkah-langkah yang diberlakukan pihak berwenang untuk menghentikan penyebaran virus itu.
Hanya dalam beberapa pekan, jumlah korban meninggal dunia melonjak hingga lebih dari 800, sementara hampir 200 kasus baru ditemukan dalam 24 jam terakhir.
BACA JUGA: Korban Tewas akibat Corona Melonjak, Italia Mulai Tutup AksesKota-kota terlihat seperti tak berpenghuni. Hanya toko-toko makanan dan apotik diizinkan buka. Untuk masuk ke tempat tersebut, orang-orang juga harus mengantri. Hanya satu demi satu yang diizinkan masuk, dan mereka juga harus menjaga jarak satu sama lain.
PM Giuseppe Conte memuji rakyat Italia atas respon mereka terhadap situasi yang berkembang. Dalam pidatonya Rabu malam (11/3), ia mengatakan, rakyat Italia saat ini berada pada masa sulit dan perlu menyiapkan diri untuk melakukan perubahan jika memang diperlukan. Ia mengimbau rakyat untuk untuk tetap bersatu dan menjaga diri. [ab/uh]