Ivanka Trump, putri tertua mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan salah seorang penasihat seniornya, pada Selasa (5/4), bersaksi di depan komite Dewan Perwakilan Rakyat yang menyelidiki serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS.
Kesaksiannya, yang diberikan dari jarak jauh, diberikan beberapa hari setelah suaminya, Jared Kushner, mantan penasihat senior Gedung Putih lainnya, bersaksi di depan komite yang sama.
BACA JUGA: Menantu Trump Beri Kesaksian Soal Penyerangan Gedung CapitolSembilan anggota DPR yang menyelidiki serangan itu – di mana tujuh diantaranya berasal dari Partai Demokrat dan dua dari Republik – tertarik pada peran yang dimainkan Ivanka Trump di Gedung Putih ketika ayahnya mengajukan permohonan pada menit-menit terakhir kepada Wakil Presiden Mike Pence untuk mencoba memblokir anggota Kongres mensertifikasi kemenangan Presiden Joe Biden.
Setelah ratusan pendukungnya menyerbu gedung Capitol, Presiden Trump dilaporkan secara luas telah menolak permintaan dari para pembantunya, termasuk setidaknya dua kali dari Ivanka, untuk menghentikan para perusuh. Pada sore hari itu dia kemudian merilis sebuah video yang mendesak orang banyak untuk meninggalkan Capitol.
Beberapa pembantu utama Trump dan Pence termasuk di antara lebih dari 800 saksi yang telah bersaksi di depan panel investigasi. Pembantu lain telah menolak untuk bersaksi, memaksa komite untuk mengenakan tuduhan penghinaan terhadap Kongres atas mereka.
BACA JUGA: Trump Minta Putin Membeberkan Informasi Buruk Mengenai Keluarga BidenLebih dari 775 pengunjuk rasa telah didakwa dengan serangkaian pelanggaran kriminal dalam kerusuhan tersebut, mulai dari tuduhan pelanggaran ringan hingga tuduhan bahwa mereka menyerang satu atau lebih dari 140 anggota polisi yang terluka dalam kerusuhan itu.
Sampai saat ini, lebih dari 200 orang telah mengaku bersalah atau dihukum karena tuduhan kriminal dalam insiden tersebut. [lt/ka]