Jajak pendapat yang dirilis setelah tempat-tempat pemungutan suara di Italia (exit polls) ditutup pada Minggu (4/3), menunjukkan tidak ada satu pun partai yang akan meraih suara mayoritas di parlemen. Tetapi, partai-partai populis meraih suara dalam jumlah besar. Pemilu itu adalah salah satu yang paling memecah bagi rakyat Italia.
Menurut jajak pendapat, partai anti-kemapanan, Movimento 5 Stelle (M5S), meraih cukup suara terutama di bagian selatan negara itu, di mana jumlah pemilih lebih banyak dari perkiraan. M5S mungkin telah meraih 29-31 persen suara, yang berarti akan menjadi partai terbesar dalam parlemen, tetapi tidak akan menjadi mayoritas dalam pemerintahan.
Perolehan suara Partai Demokrat yang berhaluan kiri-tengah tetap di atas 20 persen, dengan jajak pendapat menunjukkan partai itu bisa meraih sebanyak 23 persen suara. Tetapi itu dikalahkan oleh aliansi sayap kanan Silvio Berlusconi, yang kemungkinan akan menjadi mayoritas dalam majelis rendah Parlemen, Chamber of Deputies. Kinerja aliansi sayap kanan menandai kembalinya Berlusconi, 81 tahun, yang dilarang menjabat sampai tahun depan tetapi jelas akan menjadi salah satu ringmasters politik.
Analis mencatat, jajak pendapat 2013 tidak akurat, tetapi mengatakan mereka juga memperkirakan Italia akan memiliki Parlemen tanpa partai yang menguasai mayoritas suara. [ka/al]