Jaksa Agung AS, William Barr hari Minggu (7/6) membenarkan penggunaan kekuatan untuk membersihkan Lapangan Lafayette di seberang jalan dekat Gedung Putih Senin lalu (1/6) sesaat sebelum Presiden Donald Trump melintas menuju ke sebuah gereja untuk berfoto.
“Mereka bukan demonstran damai,” ujar Barr dalam program “Face the Nation” di stasiun televisi CBS News.
“Ini merupakan salah satu kebohongan besar media, dan media tampaknya akan terus bertahan pada titik ini,” tandasnya.
Barr, pejabat penegak hukum tertinggi di Amerika, mengatakan para demonstran telah diberi tiga peringatan untuk meninggalkan taman itu sebelum polisi dan otorita berwenang dengan perlengkapan anti-huru-hara bergerak dan menembakkan semprotan merica.
BACA JUGA: Barr Bantah Beri Perintah Taktis untuk Bubarkan DemonstranTindakan polisi terhadap para demonstran itu terjadi di tengah demonstrasi di seluruh Amerika memprotes aksi kekerasan polisi terhadap warga Amerika keturunan Afrika, George Floyd, di kota Minneapolis-Minnesota, 25 Mei lalu ketika ia ditangkap, diborgol, ditengkurapkan dan lehernya ditekan dengan lutut polisi selama hampri sembilan menit, sementara Floyd berulangkali mengatakan tidak bisa bernapas.
Barr menyangkal penggunaan bahan kimia yang menimbulkan iritasi seperti gas air mata untuk mengusir para demonstran, meskipun Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mendefinisikan semprotan merica yang digunakan sebagai jenis “gas air mata” atau “agen kimia untuk mengatasi aksi huru-hara.”
Barr mengatakan taman itu dibersihkan karena aksi kekerasan yang terajdi sejak Jumat (29/5) hingga Minggu (31/5) lalu, di mana polisi “terus menerus diserang” para demonstran.
“Puncaknya terjadi hari Minggu ketika polisi dipukul dengan batu bata, yang mereka dapat dari trotoar di taman dengan menggunakan linggis, dan kemudian dilemparkan ke arah polisi. Kebakaran tidak hanya terjadi di Gereja St. John, tetapi juga di sebuah bangunan bersejarah di Lafayette,” ujar Barr. Ditambahkannya, setelah bentrokan 31 Mei itu polisi taman memutuskan untuk memperluas batas pengamanan di sekitar Gedung Putih di mana Trump, ibu negara Melania dan putra mereka Barron tinggal. [em/jm]