Jaksa Agung Amerika Jeff Sessions mengucapkan selamat kepada Jaksa Agung El Salvador, Douglas Menendez, yang mengenakan tuntutan pidana terhadap lebih dari 700 anggota geng dalam dua hari ini, termasuk banyak anggota komplotan MS-13, penjahat internasional yang melakukan kegiatan di Amerika Utara dan Amerika Tengah.
Sessions berada di El Salvador untuk mengadakan pembicaraan mengenai cara-cara mencegah meluasnya komplotan itu, yang juga dikenal sebagai Mara Salvatrucha yang juga aktif di El Salvador dan daerah-daerah utama metropolitan Amerika Utara, seperti Los Angeles, Washington, DC, Kota New York, Boston, Massachusetts dan Toronto, Canada.
Departemen Kehakiman Amerika mengatakan dalam pernyataannya hari Kamis bahwa “Jaksa Agung Sessions menjadikan prioritas usaha membubarkan komplotan-komplotan internasional seperti MS-13 itu.”
Departemen Kehakiman mengatakan, pengumuman hari ini disampaikan sebagai hasil pertemuan para jaksa agung yang diadakan Maret tahun ini di Washington, DC.
Departemen itu juga mengatakan penyelidikan ini dilakukan oleh para jaksa Agung Salvador yang dilatih dan dipimpin oleh FBI dan para penasehat Departemen Luar Negeri Amerika. Ditambahkan bahwa FBI dan tim Departemen Kehakiman bekerjasama dengan para jaksa Salvador untuk mendanai dan mengatur para saksi penting untuk dikirim ke El Salvador untuk membantu pengadilan para anggota geng itu.
Di Gedung Putih Kamis, deputi Jaksa Agung Robert Hur mengatakan kepada para wartawan, “Ini adalah pukulan berat bagi MS -13.”
Departemen Kehakiman mengatakan, Jeff Sessions juga akan membahas masalah imigrasi, obat terlarang, dan perdagangan manusia dengan Menendez di El Salvador.
Kunjungan Sessions dilakukan menjelang pidato penting Presiden Amerika Donald Trump mengenai kegiatan komplotan penjahat lintas batas . Menurut rencana Presiden Trump akan mengucapkan pidato Jumat di Long Island, New York, di mana para anggota MS-13 diduga terlibat dalam lebih dari 12 kematian sejak Januari 2016.
Sessions mendapat kecaman keras dari Presiden Trump dalam beberapa pekan ini karena keputusannya untuk tidak ikut dalam penyelidikan tentang kemungkinan keterlibatan Pemerintah Rusia dan kampanye pemilihan Presiden Trump. (SP/II)