Paus Fransiskus pada Kamis (14/4) mengunjungi sebuah penjara di dekat Roma, untuk membasuh kaki dua belas narapidana – sebuah ritual Kamis Putih yang melambangkan kerendahan hati dan menyoroti perhatian kepausannya pada mereka yang terpinggirkan.
Vatikan mengatakan, Paus mengikuti teladan Yesus, membasuh kaki “sebagai tanda cinta, yang diilhami oleh cinta,” yang ditujukan sebagai bentuk pelayanan dan kerendahan hati.
BACA JUGA: Jelang Paskah, Paus Serukan Gencatan Senjata di UkrainaDua belas narapidana itu mencakup laki-laki dan perempuan dari berbagai usia dan kebangsaan yang berbeda, tambah pernyataan itu.
Ritual itu tertutup untuk umum karena alasan keamanan, sekaligus melindungi privasi para narapidana.
Melambangkan jumlah rasul Yesus, kedua belas narapidana duduk di kursi di atas panggung yang ditinggikan.
Paus membasuh, mengeringkan dan kemudian mencium kaki masing-masing narapidana, yang mengenakan masker untuk mencegah perebakan COVID-19. Beberapa narapidana tampak membungkuk untuk mencium tangan Paus sebagai tanda terima kasih.
Di kapel penjara itu, Paus merayakan Misa yang dihadiri narapidana, staf penjara dan menteri kehakiman Italia.
BACA JUGA: Paus Cium Bendera Ukraina, Kembali Serukan Hentikan PerangVatikan tidak mengatakan akomodasi apa yang mungkin telah dibuat untuk memungkinkan Paus, yang akhir-akhir ini berjalan tertatih-tatih karena masalah lutut, dapat melakukan upacara pembasuhan kaki tersebut.
Selama bertahun-tahun Paus juga menderita linu panggul dan peradangan syaraf yang dapat menyebabkan sakit punggung dan kaki. [em/rd]