Seorang pejabat etnik Turki mengatakan pihak berwenang di kota Kirkuk, Irak yang penduduknya dari berbagai etnik memberlakukan jam malam setelah bentrokan meletus antara etnik Kurdi dan etnik Turki di tengah persiapan referendum kemerdekaan Kurdi yang kontroversial minggu depan.
Mohammed Samaan Kanaan, yang mengurus kantor-kantor Front etnik Turki di Irak, Selasa (19/9) mengatakan bahwa orang-orang bersenjata dengan sepeda motor menembaki salah satu kantor pada malam sebelumnya. Para penjaga membalas tembakan itu, menewaskan seorang penyerang dan melukai dua lainnya.
Kanaan mengatakan beberapa jam kemudian, patroli polisi yang termasuk saudara salah seorang penyerang yang tewas menyerang kantor lain, sehingga memicu bentrokan. Bentrokan berakhir ketika masa besar dari berbagai etnik tiba di tempat kejadian.
Warga Kurdi di Irak berencana mengadakan referendum Senin depan di wilayah otonom mereka dan juga di wilayah-wilayah yang disengketakan, termasuk provinsi Kirkuk yang kaya minyak. [lt]